Usai Vaksin Polio, Kaki Siswa SD di Sinjai Tak Bisa Digerakkan

Usai Vaksin Polio, Kaki Siswa SD di Sinjai Tak Bisa Digerakkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Usai Vaksin Polio, Kaki Siswa SD di Sinjai Tak Bisa Digerakkan

GELORA.CO -
Seorang pelajar yang duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sinjai, mengalami demam hingga kakinya tak bisa digerakkan usai mendapatkan imunisasi Polio beberapa hari lalu di sekolahnya.

Kejadian ini dialami siswa yang diketahui bernama Muh.Ozil Rajedr (8). Siswa SDN 3 Sinjai, itu di vaksin Polio pada Sabtu, 27 Juli 2024 lalu.

Ozil sapaan akrabnya di vaksin Polio pada pukul 11:00 Wita. Dua jam setelah di Vaksin Ozil mengalami demam dan muntah dan dirawat dirumah.

Hanya saja setelah beberapa hari setelah kejadian, kondisi demam Ozil tak kunjung menurun. Peradangan di kaki justru muncul sehingga kakinya tidak bisa digerakkan sehingga orang tuanya panik dan menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sinjai.

Demam, muntah hingga peradangan disinyalir karena efek dari vaksin Polio. “Petugas kesehatan sudah datang ke rumah setelah saya hubungi bu kadis, saya ucapkan terima kasih atas respons cepatnya,” kata Orang Tua Siswa, Afdahl Idrus kepada awak media, Kamis (1/8/2024) kemarin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik yang dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui hal tersebut usai dihubungi orang tua Ozil. Kendati demikian, anggotanya telah mengunjungi untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saya baru tahu setelah ditelpon orang tuanya. Tapi, petugas kami sudah kunjungi pada Rabu malam dan setelah saya dihubungi orang tuanya, saya suruh anggota untuk dipantau terus kondisinya,” bebernya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, hasil laboratorium menemukan Ozil positif demam Dangue. Namun, dr. Emmy belum bisa mengambil kesimpulan mengenai kakinya yang tidak bisa digerakkan gegara demam Dangue tersebut.

“Bisa saja karena polio sehingga anak tersebut lemah dan tak bisa gerakkan kakinya, bisa juga karena demam dangue yang mengakibatkan nyeri sehingga kakinya tak bisa digerakkan,” bebernya.

Yang pasti, pihaknya akan terus memantau perkembangan anak tersebut. Dan melakukan tindakan medis sesuai penyakit yang dialaminya.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari vaksin Polio tersebut tidak hanya terjadi dan menimpa Ozil. Kasus KIPI juga terjadi di daerah Kecamatan Tellulimpoe.

“Kalau di Tellulimpoe ada juga yang KIPI tapi hanya demam. Itu informasi yang kami terima dari teman-teman di Tellulimpoe,” ungkap staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sinjai kepada awak media. (*)

Sumber: kabarsinjai
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita