Tukang Kayu Ingin Langgengkan Kekuasaan Seumur Hidup

Tukang Kayu Ingin Langgengkan Kekuasaan Seumur Hidup

Gelora News
facebook twitter whatsapp


OLEH: HERU SUBAGJA*
   
TIDAK bisa dipungkiri hampir 99 persen dinamika dan huru-hara politik Indonesia menyoroti perilaku, tindakan dan pengaruhnya dari Jokowi. Begitu masif, sistematis dan terkendali membelanya dan memberdayakan isu-isu saling tumpang-tindih dan berjilid-jilid.

Jangan-jangan sudah menjadi fakta jika pengaruh Jokowi sudah begitu masif dan digdaya di berbagai lini kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kalau begitu, Jokowi sudah bisa disebutkan sebagai penguasa bagi keseluruhan entitas di negeri ini.


Bangun Kekuatan

Apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini seperti sandiwara di negeri dongeng. Sandiwara dan rekayasa peristiwa mulai hukum, ekonomi, sosial serta politik terjadi begitu cepat dan tragis.

Kondisi saat ini bisa disebut kejadian mengerikan atau membahagiakan, tergantung perspektif yang dipakai. Dalam konteks sebuah relasi, dua hal bertolak belakang, beruntung atau buntung.

Kejatuhan Golkar ke pengaruh dan kendali politik oleh lingkaran Jokowi akan membuka perubahan radikal peta dan juga struktur kekuasaan politik nasional 5 sampai dengan 10 tahun mendatang.

Jokowi tidak lagi hanya berpikir untuk melindungi dirinya pasca jabatannya selesai sebagai Presiden di bulan Oktober 2024. Tokoh yang diibaratkan Pinokio Solo ini akan membangun kekuatan dan kekuasaan politik secara terstruktur sistemik dan masif demi berkelanjutan.

Ambisi besar Jokowi adalah menaklukkan dan memberdayakan lawan dan juga partner politiknya. Puncak kekuatan politik yang diincarnya minimal setara dengan kekuatan yang dimiliki oleh PDIP, baik di parlementer atau jabatan eksekutif di pusat dan daerah.

Mantan Walikota Solo ini diyakini akan berpikir keras untuk melakukan politik perimbangan yang akan dipakai untuk kebutuhan saling mengancam dan memukul lawannya.

Lantas langkah strategis lanjutan Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan politiknya?

Kartel Politik

Kekuatan politik yang sedang dibangun oleh tim perumus politik Jokowi adalah mengumpulkan dan mengoleksi partai politik sebagai kekuatan politik paling mendasar. Parpol sebagai organisasi utama pengepul mandat rakyat melalui serangkaian pelaksanaan Pemilu legislatif dan pemimpin calon presiden, gubernur dan bupati atau walikota.

Dengan demikian, strategi ini dibutuhkan sebagai bagian strategi besar membangun holding atau kartel politik berkelanjutan.

Jika diamati, embrio awal jokowi memulai mengambil alih kekuatan politik dari parpol berawal dari ditunjuknya Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI. Infiltrasi politik Jokowi di sektor eksekutif diawali ketika Gibran Rakabuming Raka dijadikan sebagai Walikota Solo, kemudian menjadikan menantunya Bobby Nasution sebagai Walikota Medan.

Terakhir, keberhasilan Jokowi menjadikan Gibran pendamping Prabowo sebagai Wakil Presiden di Pilpres 2024. Langkah ini mendulang kesuksesan besar, Paslon Prabowo-Gibran menang telak melawan paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Apakah Jokowi akan terus melakukan ekspansi dan infiltrasi politik setelah mencaplok Golkar?

Paksa Ambil Kekuasaan

Jawabannya pasti yes. Jokowi tidak akan pernah puas dan berhenti untuk berkhayal dan merealisasikan mimpinya sebagai supermarket body dan super power dalam pengaturan dan juga kendala politik nasional.

Jokowi tidak hanya berhenti hanya untuk keselamatan politik dirinya pasca lengser dari jabatan kursi presiden, tetapi dapat dipastikan Jokowi akan meneruskan pengaruh dan kendali politik nasional ada ditangannya melalui struktur organisasi dan juga penguasaan jejaring birokrasi yang berhasil dibangunnya.

Apakah Jokowi di kemudian hari akan berpikir untuk merebut dan menduduki jabatan presiden lagi? Jokowi masih ragu akan karir politik anak sulungnya Gibran. Jokowi masih menginginkan dirinya duduk kembali sebagai presiden.

Semua bisa diubah dan direkayasa untuk mencapai ambisi politik. Keyakinan itu ada dan Jokowi adalah master dalam utak-atik merubah produk hukum dan undang-undang. Memungkinkan lagi Jokowi memaksakan perubahan UU yang mengatur jabatan maksimal presiden dan juga periode jabatan presiden untuk bisa mengikuti pilpres.

Kekuasaan Seumur Hidup

Dari uraian di atas bisa disimpulkan jika Jokowi menginginkan dirinya memiliki saham besar dalam politik nasional. Tidak hanya untuk menyelamatkan dirinya tetapi Jokowi menginginkan dirinya menguasai dan juga mengarahkan serta mengendalikan kekuasaan.

Segala jalan pintas dan sistematis sedang disusun dan dilakukannya. Prestasi politik Jokowi saat ini kian konkrit, menduduki eksekutif melalui anaknya dan mengambil alih partai melalui anak dan orang kepercayaan.

Keberhasilan politik tersebut akan terus diraih dan dilipatgandakan. Pada akhirnya berujung kekuatan dinasti Jokowi kian kokoh dan berkelanjutan dimungkinkan kembali Jokowi akan berkuasa seumur hidup di Indonesia. 

*(Penulis adalah Pengamat Politik dan Sosial)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita