GELORA.CO -Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum Partai Golkar mengejutkan banyak pihak karena sangat mendadak.
Belakangan diketahui satu hari sebelum Airlangga mundur, politikus Golkar Bahlil Lahadalia menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan Bahlil dengan Jokowi itu pun menimbulkan banyak spekulasi. Banyak yang menduga keduanya membahas soal posisi ketua umum Golkar.
Berdasarkan foto yang diterima redaksi, keduanya duduk di salah satu kursi di sudut Istana. Keduanya tampak begitu intens bicara setelah salat Jumat (9/8).
Menurut Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, posisi ketua umum Golkar memang sangat seksi, sehingga siapa pun berminat menguasai partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Bahlil miliki syahwat politik pimpin Golkar, manuver ini sejak lama bergulir," kata Anas kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (11/8).
Terkait siapa yang layak menjadi pengganti Airlangga Hartarto, Anas menyebut kultur kepemimpinan Golkar mengisyaratkan figur yang pernah di pemerintahan.
"Jika di internal baik kader aktif dan kader tidak aktif maka Bahlil masuk kategori itu, jika mengarah figur eksternal maka Presiden Jokowi juga berpeluang," tandasnya.
Anas menegaskan, siapa pun yang akhirnya terpilih, akan memiliki tugas berat untuk memimpin partai ini menuju kemenangan dalam kontestasi politik ke depan.
Sumber: RMOL