Tak Ada Kepastian dengan Anies, PKS Beri Isyarat Balik Badan

Tak Ada Kepastian dengan Anies, PKS Beri Isyarat Balik Badan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Tak Ada Kepastian dengan Anies, PKS Beri Isyarat Balik Badan

GELORA.CO -
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya memberikan batas waktu kepada Anies Baswedan untuk mencari rekan koalisi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Dia mengisyaratkan PKS bakal meninggalkan Anies jika eks Gubernur DKI Jakarta itu belum juga berhasil mendapatkan rekan koalisi.

"Baik pak Anies dan PKS, jadi batas waktu itu kita menentukan sikap untuk dapat teman koalisi atau tidak. Kalau sudah mentok ya kita gak mungkin mencalonkan, kalau kita tidak mencalonkan kita akan kena sanksi," kata Khoirudin di DPRD Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

Khoirudin menyebutkan, saat ini PKS terus berupaya untuk menemukan teman koalisi hingga batas waktu yang sudah ditentukan. Dia mewanti-wanti PKS tidak bisa berlayar jika belum juga bekerja sama dengan parpol lain jelang menit-menit akhir pendaftaran.

"Jadi ada batas waktu, limit waktu yang jadi perhatian kita bersama. Seandainya kita tidak ada teman koalisi kita akan baru berpikir untuk bisa tentu DPW DKI Jakarta akan bersurat ya, menyampaikan kepada DPP apa hasil dialog kita komunikasi dengan banyak partai," kata dia.

Peluang PKS maju di Pilkada Jakarta semakin terdesak dengan kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Rekan-rekannya, yakni Partai NasDem dan PKB diperkirakan akan gabung ke KIM sehingga menyisakan PKS sebagai satu-satunya partai yang mendukung Anies Baswedan.

Posisi Anies yang bukan kader partai menurunkan nilai tawar PKS jika berkoalisi dengan PDIP. Pasalnya, andaikata PDIP mau berkoalisi, tentu PKS tidak bisa menempatkan kadernya sebagai pendamping Anies Baswedan.

Kondisi ini tentu akan memaksa PKS untuk mengocok ulang, berhitung-hitung merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apalagi, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad sudah membuka peluang untuk memberikan posisi cawagub Jakarta ke partai yang baru akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Kita komunikasi dengan partai-partai politik seperti NasDem, seperti PKB, kita juga ada komunikasi sama PPP, ada juga komunikasi dengan Perindo, semua kita komunikasi (termasuk PKS)," tuturnya  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).

Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa menyatakan, jika melihat PKS yang sudah mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara (Sumut), maka bukan mustahil partai berbasis Islam tersebut cenderung akan merapat ke KIM Plus di Jakarta.

"Kita juga sama-sama tahu di Sumut, PKS sudah resmi mengusung Bobby, artinya sangat mungkin ada usaha atau tendensi untuk kemudian menyisakan PDIP sendiri, yang kita sama-sama tahu juga di Jakarta PDIP tidak bisa mengusung calon sendirian kan gitu," ujar Ardha kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Selasa (6/8/2024).

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita