GELORA.CO - Misteri kematian dr Aulia Risma Lestari, seorang dokter yang masih menjalani pendidikan spesialis (PPDS), masih jadi sorotan publik. Aulia diduga mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri, yang disinyalir akibat tekanan dan perundungan yang dialaminya di RSUP Kariadi Semarang.
Salah satu saksi, Marsono yang merupakan penjaga kos tempat Aulia tinggal mengungkapkan, pada Minggu (11/8) korban masih sempat keluar untuk membeli makanan.
Marsono menyebut, dalam percakapan terakhir mereka, Aulia mengeluh kelelahan hingga lupa minum obat karena beban pekerjaan yang banyak.
Dan, pada Senin (12/8), Aulia ditemukan tidak bernyawa di kamarnya di kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang. Hal tersebut diketahui setelah kakaknya yang tinggal di kos yang sama, meminta bantuan tukang kunci untuk membuka kamar Aulia yang terkunci.
"Waktu kejadian itu malam Selasa, yang menemukan kakaknya, kebetulan satu kos di sini. Sempat panggil tukang kunci sampai ke Simpang Lima karena kan posisi kamar dikunci, dan saat pintu terbuka sudah ditemukan tidak bernyawa," ungkap Marsono, dikutip RMOLJateng, Kamis (15/8).
Sementara itu, Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono mengungkapkan, petugas menemukan buku harian di kamar kos korban. Dalam buku harian tersebut, Aulia mencurahkan betapa beratnya tekanan yang ia hadapi sebagai mahasiswa kedokteran, termasuk urusan dengan seniornya.
"Dia mungkin sudah komunikasi dengan ibunya di buku hariannya dia bilang berat dalam arti pelajarannya berat, dengan seniornya itu juga berat. Kedokteran itu ngalahin pendidikannya polisi," ujar Kompol Agus kepada wartawan.
Agus membantah dugaan bahwa kematian Aulia disebabkan oleh bunuh diri. Ia menjelaskan bahwa Aulia mungkin telah salah mengonsumsi obat, yang semula digunakan untuk membantu tidur.
Menurutnya, obat tersebut seharusnya digunakan dengan infus, namun korban menggunakannya secara langsung pada lengan, yang diduga menjadi penyebab utama kematian.
"Dia sempat tidak kuat dalam arti otaknya udah ambyar ngurusin pelajarannya wes abot, urusan senior berat dia mungkin pakai obat yang bisa melemaskan otot, roculax. Jadi seharusnya obat itu pake infus, kata dokter. Tapi dia pakai sedikit ke lengannya itu biar bisa tidur, bukan bundir. Namanya obat keras dia mungkin mikir itu kasih dikit biar dia bisa tidur, dia makainya malam pas mau tidur akhirnya kebablasan," pungkas Agus.
Sumber: rmol