Rumahnya Diberondong Tembakan hingga Kebun Dibakar, Anggota DPRD Badung Minta Perlindungan Polisi

Rumahnya Diberondong Tembakan hingga Kebun Dibakar, Anggota DPRD Badung Minta Perlindungan Polisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Peristiwa teror dialami oleh I Nyoman Artawa, anggota DPRD Badung periode 2024-2029. Tak hanya sekali, teror itu terjadi dua kali.

Teror pertama berupa penembakan rumah I Nyoman Antara di Desa Pelaga, Petang, Badung, pada Sabtu (17/8/2024) malam.

Sehari setelahnya tepatnya Minggu (18/8/2024) kebun milik Nyoman Antara seluas 55 are diduga sengaja dibakar orang tak dikenal.

Peristiwa pembakaran ini baru diketahui oleh anaknya saat mengunjungi kebun, Minggu (18/8/2024).



Bagaimana kronologis peristiwa penembakan rumah dan pembakaran kebun milik I Nyoman Antara?

Kronologis Penembakan Rumah
Mengutip Tribun-Bali.com, rumah Nyoman Antara di Desa Pelaga, Petang, Badung diberondong tembakan pada Sabtu (17/8/2024) malam.

Awalnya pihak keluarga mendengar ada suara tembakan beberapa kali yang mengarah ke pintu gerbang dan pekarangan rumah.

Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 Wita.


Pelaku penembakan diduga menggunakan senjata laras panjang.


Sebelum kejadian diduga ada seorang pria menggunakan sepeda motor terlihat mondar-mandir di depan rumah Nyoman Artawa.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Seorang saksi mata, Putu Oka Pratama alias Yudi, mengungkapkan peristiwa penembakan itu terjadi sangat cepat.

Yudi mengaku saat itu dirinya ingin berpamitan dan membuka pintu gerbang belakang rumah Nyoman Artawa.

Namun saat membuka pintu gerbang belakang, dia melihat aksi penembakan tersebut.

"Saya mendengar suara motor di depan rumahnya. Karena mengira ada tamu saya pamitan. Nah saat membuka pintu gerbang di sana lah ada suara tembakan," ungkapnya.

Yudi memperkirakan pelaku berasal dari Pelaga. Mengingat saat kejadian jarak dirinya dengan pelaku lumayan dekat.


Sementara itu aparat kepolisian di Polsek Petang saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa penembakan itu.

"Iya kemarin kejadiannya. Jajaran reskrim sudah ke TKP melakukan penyelidikan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (18/8/2024).



Dikutip dari Tribun-Bali.com melalui sambungan telepon, Minggu (18/8/2024) malam, Artawa membenarkan telah terjadi penembakan di rumahnya pada Sabtu (17/8/2024) malam.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi begitu cepat.

Artawa tidak mengira kejadian tersebut merupakan insiden penembakan.

Baca juga: Detik-detik Remaja di Medan Ditembak saat Pasang Spanduk Kemerdekaan RI, 2 Pelaku Masih Buron

Awalnya dia sempat mengira itu bunyi petasan karena masih dalam momen 17 Agustus-an.

"Waktu kejadian ramai di rumah dan saya sedang ngobrol dengan Yudi, keponakan saya. Kemungkinan pelakunya ini ingin mencari Yudi ke rumahnya. Karena Yudi di rumah saya, makanya dia ditunggu di belakang rumah saya. Saat dia pulang, pas membuka pintu langsung terjadi penembakan itu, yang awalnya saya kira bunyi petasan karena masih dalam suasana 17 Agustus," ujarnya.


Mantan Perbekel Carangsari itu melanjutkan, biasanya saat Yudi pamit pulang, dirinya ikut mengantar hingga ke gerbang.

Namun di hari kejadian itu, Artawa tidak mengantar Yudi.

Belakangan hanya Yudi sendiri yang langsung berhadapan dengan pelaku.


Situasi pun mencekam saat Yudi berteriak ada yang menembaknya.

"Biasanya saya ikut ngantar sambil sekalian nutup pintu. Namun saat itu saya tidak mengantar. Kalau tidak, bisa salah satu jadi korban. Pintu saya juga bolong kena tembakan," tuturnya.

Dari penuturan Yudi, wajah pelaku terlihat jelas.

Selain itu, ada juga beberapa saksi yang melihat sebelum kejadian.

Kebun Artawa Dibakar

Tak hanya diteror penembakan, Artawa juga diteror peristiwa pembakaran.


Lahan kebunnya seluas 55 are dibakar oleh orang tak bertanggung jawab.

Informasi pembakaran ini diketahui Artawa dari keluarganya.

Kejadian ini baru diketahui oleh anaknya saat mengunjungi kebun, Minggu (18/8/2024).

"Untuk kejadian penembakan sudah dilaporkan ke Polsek Petang dan diatensi juga Pak Kapolres langsung turun ke rumah saya. Pintu rumah saya juga di-police line. Sedangkan kejadian pembakaran kebun sedang dicek oleh kepolisian," kata Artawa saat dihubungi masih mengikuti orientasi di Kuta.

Menurut Artawa, kuat dugaan permasalahan ini dilatarbelakangi sentimen pribadi dan mengarah ke masalah politik.

"Mungkin sentimen pribadi tapi ujung-ujungnya ke sana lah (politik), karena kita punya orang itu (Yudi). Yudi ini sebagai relawan saya saat Pemilu. Kuat dugaan begitu, karena kenyataannya kebun saya juga dibakar," ucapnya.

Akibat kejadian ini, Artawa mengaku keluarganya merasa khawatir dan tidak aman.

Apalagi saat ini Artawa tidak di rumah lantaran sedang mengikuti Bimtek selama 4 hari.


Artawa pun meminta kepada kepolisian agar keluarganya bisa mendapatkan penjagaan dan pengawasan.

"Situasi saya di Petang ini agak rawan. Saya minta sama Kapolsek kemarin karena kita juga khawatir tinggalkan keluarga untuk Bimtek selama 4 hari. Supaya dibantulah untuk pengawasan, untuk keselamatan keluarga saya. Karena situasinya sudah tidak aman dan nyaman," imbuhnya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita