Rektor UIN Makassar Skors Mahasiswa yang Demo, Rocky Gerung: Tolol Itu!

Rektor UIN Makassar Skors Mahasiswa yang Demo, Rocky Gerung: Tolol Itu!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis buat Rocky Gerung. 

Pasalanya, ia menskors mahasiswa karena melakukan unjuk rasa. Rocky Gerung menilai Hamdan Juhannis gagal paham dengan posisi rektor dan mahasiswa sama-sama bagian dari sivitas akademika. 

Kritik itu disampaikan oleh Rocky Gerung saat Dialog Kebangsaan dengan tema Temu Wacana-Rembuk Gagasan: Pemuda, Ide dan Aksi di Gedung Ammangngappa, Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (29/8). 

 Diketahui, dialog tersebut digelar oleh BEM Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan HMI Komisariat Hukum UMI. 

Dalam dialog tersebut, Rocky Gerung awalnya ditanya oleh salah satu peserta soal tanggapannya mengenai problematika yang sedang terjadi di UIN Alauddin.  Rektor UIN tersebut mengeluarkan surat edaran terkait penyampaian aspirasi mahasiswa.   

 Surat tersebut menyatakan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, harus mendapatkan izin terlebih dulu.  Dia menganggap keputusan rektor itu membatasi ruang ekspresi mahasiswa.  Selain itu, dia juga menyampaikan ada 18 mahasiswa yang diskors. 

"Rektor yang paling lucu dan paling otoriter hari ini rektor UIN Makassar," ucap peserta tersebut. Rocky kemudian menanggapi isu tersebut. Rocky menekankan mahasiswa dan rektor sama-sama berstatus civitas akademika.

 "Dua-duanya (rektor-mahasiswa) sivitas akademika, punya hak yang sama, hak akademis yang sama untuk mengucapkan pikiran, itu dasarnya," ujar Rocky.   

"Jadi rektor ini tidak tahu apa yang disebut sivitas akademika, akademika artinya berpikir, sivitas artinya menghidupkan pikiran, itu namanya sivitas akademika. 

Jadi itu, rektor itu justru dia membatalkan kader dia sendiri dengan menskors mahasiswa, kan tolol itu," sambungnya. Rocky mengatakan mahasiswa seharusnya disanksi drop out (DO) apabila mahasiswa itu bodoh. 

Mahasiswa aktivis tidak seharusnya diberi sanksi. "Memecat mahasiswa, mengskorsing, kapan mahasiswa boleh di-DO? Kalau dia bodoh, kalau dia tolol, kalau dia dungu, bukan karena dia aktivis, bukan karena dia demo, nggak ada prinsipnya di seluruh dunia. Kapasitas rektor menuntun perdebatan rasional, bukan mengeluarkan surat, dibuang aja, robek aja," pungkasnya. 

 Sampai berita ini diterbitkan, pihak tvOnenews.com mencoba menghubungi pihak Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis terkait pernyataan Rocky

Sumber: tvOne 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita