Reaksi PDIP Tanggapi Jokowi Minta Maaf di Sidang Tahunan 2024, Djarot: Yang Lebih Penting Pertanggungjawaban Kebijakan

Reaksi PDIP Tanggapi Jokowi Minta Maaf di Sidang Tahunan 2024, Djarot: Yang Lebih Penting Pertanggungjawaban Kebijakan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyoroti permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dalam acara Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR-DPD, dan Sidang Paripurna DPR 2024.

Dia menilai permintaan maaf yang disampaikan Jokowi itu merupakan hal yang wajar dan normal.

“Saya pernah menjadi wali kota, wakil gubernur, permintaan maaf bagi penyelenggara eksekutif adalah hal wajar dan hal normal,” kata Djarot di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

Anggota DPR RI itu menilai yang lebih penting dilakukan oleh Jokowi adalah mempertanggungjawabkan kebijakan yang sudah dibuatnya.

Dengan demikian, masyarakat bisa menilai apakah itu sebagai hal yang wajar atau tidak.

“Yang lebih penting lagi, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat itu harus dipertanggungjawabkan sehingga rakyat yang bisa menilai itu satu hal yang wajar, yang normal. Itu etika pemerintahan seperti itu,” jelas Djarot.

Sebelumnya, Jokowi meminta maaf kepada rakyat Indonesia apabila selama 10 tahun memimpin negara Indonesia masih banyak harapan dan cita-cita yang belum dapat diwujudkan.

"Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada bapak, ibu, saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun," kata Jokowi di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

"Saya dan Prof Ma'ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," sambung dia.

Jokowi juga menyatakan, apa yang sudah dilalui sebagai presiden dua periode adalah upaya terbaik yang telah dia lakukan.

"Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," tuturnya.

Akan tetapi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengakui bahwa hasil yang dia capai selama 10 tahun menjabat presiden belum lah tuntas, masih ada program yang perlu perbaikan di rezim selanjutnya.

"Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan bapak ibu semua," ungkap Jokowi.

"Namun, saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045," tandasnya.

Sumber: tvonenews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita