Profil Nat Rothschild, Konglomerat Buka Pabrik di Batam, Sahabat Prabowo, Ini Rekam Jejak Bisnisnya

Profil Nat Rothschild, Konglomerat Buka Pabrik di Batam, Sahabat Prabowo, Ini Rekam Jejak Bisnisnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Profil Nat Rothschild, Konglomerat Buka Pabrik di Batam, Sahabat Prabowo, Ini Rekam Jejak Bisnisnya

GELORA.CO -
Inilah profil Nathaniel Philip Victor James Rothschild alias Nat Rorthschild, konglomerat Inggris yang tampak bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam pembukaan pabrik PT Volex Indonesia di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (4/8/2024).

Sosok Nat Rothschild pun langsung menjadi sorotan hingga perbincangan publik, dan tak sedikit yang penasaran dengan latar belakangnya.

PT Volex merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang kelistrikan, dan hingga kini memiliki 28 pabrik di 25 negara, dengan total 14 ribu karyawan.

Sementara itu, bisnis Nat Rothschild tidak hanya PT Volex, ia juga diketahui memiliki investasi di berbagai bidang, seperti minyak hingga batu bara.

Selengkapnya, inilah  profil Nat Rothschild, lengkap dengan sejarah atau rekam jejak bisnis PT Volex yang membuka pabrik di Batam.

Profil Nat Rothschild


Nat Rothschild merupakan generasi kelima keluarga bankir di Inggris.

Ayahnya, Nathaniel Charles Jacob Rothschild memulai kariernya di bank keluarga, NM Rothschild & Sons pada 1963.

Veneer adalah cara termudah untuk mendapatkan senyum yang indah tanpa bayar mahal
Jacob Rothschild memilih keluar untuk mendirikan bisnis sendiri dan lembaga amal.

Setelah meninggalkan bank keluarga, Jacob Rothschild memimpin firma Rothschild Investment Trust, kini bernama RIT Capital Partners.

Firma itu adalah investment trust terbesar di Bursa Saham London hingga 2019.

Jacob Rothschild turut mendirikan J Rothschild Assurance Group, kini bernama St James’s Place bersama Mark Weinberg pada 1980.

Dia pernah menjadi eksektutif di televisi Sky.

Di bidang kebudayaan, Jacob Rothschild menjadi salah satu anggota dewan komisaris Galeri Nasional London dan ketua National Lottery Heritage Fund.

Jacob Rothschild menikah dengan Serena Mary, yang meninggal pada 2019, dan dikaruniai empat anak, Hannah , Beth, Emily, dan Nat.

Nat Rothschild, yang diketahui merupakan sahabat Prabowo Subianto kini membangun pabrik ketiganya di Batam, Kepulauan Riau.

PT Volex Indonesia milik Nat, yang bergerak di bidang manufaktur kabel dan konektor elektronik memilih lokasi strategis Kawasan Industri Sekupang, karena daerah tersebut merupakan jalur utama perdaganga, dan dekat dengan Selat Malaka. 

Saat peresmian pabrik milik Nat, Prabowo Subianto dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo hadir langsung ke lokasi. 

Investasi Nat Rothschild di Batu Bara Indonesia


Dikutip dari Kompas.com, menurut Forbes, Nat membangun bisnisnya dengan berinvestasi besar-besaran di bidang komoditas, termasuk kepemilikan saham di perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk.

Pada 2010, perusahaan investasi milik Nat, Vallar Plc membeli salah perusahaan tambang PT Bumi Resources Tbk dengan total nilai Rp 13 triliun.

Tiga tahun berselang, ia memegang 13 persen saham Bumi Resources dan ingin mengganti jajaran direksinya.

Namun, pemegang saham minoritas lainnya memilih Grup Bakrie untuk tetap menjadi pengendali dan menolak perombakan anggota dewan direksi.

Nat juga bekerja sama dengan mantan bos BP Tony Hayward di Vallares, sebuah kendaraan investasi minyak pada 2011.

Ia juga dikenal memiliki banyak koneksi, salah satunya dengan miliarder Rusia Oleg Deripaska yang pernah menjadi penasihat dan investor utama saat perusahaan logamnya, Rusal melantai di bursa.

Nat Rothschild Sahabat Prabowo


Dikutip dari laman Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Nat Rothschild diketahui adalah sahabat dekat Prabowo.

Prabowo bahkan mengaku terbuka dan sangat bangga ketika sahabatnya itu membangun pabrik baru di Batam.

Di Indonesia, Volex sudah beroperasi sejak 1992 dan menanam investasi senilai 40 juta dollar AS di Batam.

Sebelumnya, Nat mengakuisisi 25 persen saham Volex pada 2008 dan menduduki posisi direktur eksekutif.

Dia berkeinginan untuk mentransformasi manufaktur kabel yang telah berusia 132 tahun itu di tengah era disrupsi teknologi.

Seperti diketahui, PT Volex Indonesia melayani berbagai macam pasar dan pelanggan dengan keahlian khusus dalam perakitan kabel, perakitan tingkat tinggi, daya pusat data dan konektivitas.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melalui pesan singkat pada Selasa (6/8/2024) pagi, menyambut baik investasi yang masuk ke wilayah Batam.

Menurut Ansar, pemilihan Batam sebagai lokasi investasi PT Volex Indonesia memiliki sejumlah keunggulan, terutama karena Batam berbatasan langsung dengan beberapa negara dan berada di jalur perdagangan laut penting, yaitu Selat Malaka.

"Selain itu, wilayah Kepri secara keseluruhan juga mendapatkan keuntungan dari kebijakan pusat, seperti penetapan wilayah BBK sebagai daerah perdagangan dan pelabuhan bebas," singkat Ansar, dilansir Kompas.com.

Kebijakan pemerintah pusat yang mendukung semakin mempermudah investasi asing untuk masuk ke Indonesia melalui wilayah Kepri.

PT Volex Indonesia diketahui melayani berbagai jenis pasar dan pelanggan, dengan spesialisasi dalam perakitan kabel, daya pusat data, dan konektivitas.

Salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kabel khusus untuk pengisian daya kendaraan listrik milik Tesla. 

"Semoga ini bisa membuka jalan bagi investasi lainnya untuk masuk ke wilayah Kepri," tambahnya.

Sejarah dan Rekam Jejak Volex


Dikutip dari laman resminya, Rabu (7/8/2024), Volex adalah perusahaan yang berfokus pada pembuatan produk kelistrikan. 

Volex awalnya bernama Ward & Goldstone, didirikan sekitar tahun 1892 dan bernama Ward & Goldstone pada tahun 1919.

Pada tahun 1922, perusahaan ini memiliki 850 orang karyawan dan memproduksi dan/atau menjual berbagai macam produk listrik, termasuk lampu, obor, kumparan medis, ketel listrik, baterai, dinamo, dan telepon, serta perangkat telegrafi nirkabel.

Sejak tahun 1910, Ward & Goldstone mulai menggunakan nama merek Volex untuk memasarkan baterai.

Selama Perang Dunia II, perusahaan memasok produk komunikasi radio untuk militer Inggris, khususnya kabel yang digunakan dalam pesawat angkatan udara Inggris.

Pada tahun 1984 Ward & Goldstone berubah nama menjadi Volex Group Plc dan mulai menggunakan nama merek Volex untuk sebagian besar operasi individualnya, yang kemudian menjadi Volex Plc pada tahun 2011.

Pada tahun 2000, meskipun kantor pusat tetap berada di Warrington, di Inggris barat laut, dan beberapa produksi masih berlangsung di Inggris, Volex telah berkembang menjadi perusahaan internasional, dengan tidak hanya operasi penjualan tetapi juga beberapa lokasi produksi di seluruh dunia.

Aktivitas manufaktur Volex sepenuhnya dilakukan di luar Inggris. Volex memiliki lokasi pabrik di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.

Pada tahun 2009, Volex plc memindahkan kantor pusatnya ke London, tempat kantor tersebut bertahan selama 10 tahun berikutnya. 

Pada April 2020, kantor pusat dipindahkan ke Basingstoke.

Volex memiliki 28 pabrik di 25 negara dan 14.000 karyawan. 

Di Asia, pabrik Volex antara lain di China, Vietnam, dan Indonesia, pun anak usahanya memiliki pabrik di India.

Produk Volex antara lain kabel daya listrik, colokan, konektor, dan stopkontak. Produk kabel daya Volex dijual kepada produsen untuk berbagai macam aplikasi perangkat, peralatan, dan perkakas listrik dan elektronik.

Volex pun diketahui memproduksi ragam produk pengisian daya kendaraan listrik, seperti kabel dan charger. (*)

Sumber: wow
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita