Kaesang Dipantau KPK soal Jet Pribadi

Kaesang Dipantau KPK soal Jet Pribadi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti soal perjalanan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, ke luar negeri menggunakan pesawat jet pribadi Gulfstream G650ER.

Pesawat itu diduga digunakan Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono, buat pergi ke Amerika Serikat.

Sementara itu, keterangan pers Presiden Jokowi pada Selasa (27/8/2024) lalu menjadi perhatian karena dia terlihat mengenakan kemeja lengan panjang warna biru.

Warna kemeja itu nampak hampir sama dengan kemeja digunakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama kampanye Pilpres 2024 lalu.

1. Berawal dari Jendela Gulfstream Erina, Kaesang Kini Diincar KPK

Nama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, masuk radar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menjadi sorotan publik di media sosial selama berhari-hari.

Di media sosial, publik ramai-ramai mempertanyakan dan mengulik dugaan fasilitas jet pribadi Gulfstream G650ER yang diterima Kaesang.

Pesawat itu diduga digunakan Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono, untuk jalan-jalan di Amerika Serikat.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, pimpinan lembaga antirasuah memerintahkan Direktur Pelaporan Gratifikasi dan Direktur Pelaporan dna Penerimaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk meminta klarifikasi kepada Kaesang.

"Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan Direktur Gratifikasi, tolong dong itu informasi-informasi dari media itu diklarifikasi," ujar Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Alex mengatakan, KPK memegang prinsip bahwa semua orang memiliki kedudukan yang sama di depan hukum.

Pimpinan KPK pun meminta bawahannya tidak ragu dan takut utnuk meminta klarifikasi kepada Kaesang karena merupakan tugas lembaga antirasuah.

Mereka juga diminta peka dan bertindak proaktif menjawab pertanyaan publik terkait dugaan gratifikasi itu.

"Jangan sampai pertanyaan masyarakat itu menggantung, ini apa ini kejadiannya, apakah masuk gratifikasi? Siapa yang memberikan fasilitas itu dan sebagainya harus clear," ujar Alex.

Sumber: kompas
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita