GELORA.CO - Mundur dari kursi wakil gubernur (Wagub), lalu terpilih menjadi anggota DPD, eh malah maju lagi sebagai calon Wagub. Tak mengherankan kalau kemudian jalan politik Taj Yasin Maimoen itu mendapat sorotan luas.
Gus Yasin, sapaan akrabnya, menyebut kemaslahatan masyarakat Jateng sebagai salah satu alasan dirinya mau mendampingi Ahmad Luthfi.
Sekaligus melanjutkan program yang telah dilaksanakan semasa dia menjadi wakil gubernur berpartner dengan Gubernur Ganjar Pranowo.
Putra KH Maimoen Zubair (almarhum) itu juga menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah memilihnya sebagai anggota DPD dengan raihan suara tertinggi untuk daerah pemilihan Jateng. ”Sehingga kawan-kawan mendorong kami untuk melanjutkan program-program yang sudah kami laksanakan (saat menjabat wakil gubernur),” jelas Gus Yasin seusai mendaftar pilgub Jateng di kantor KPU Jateng di Kota Semarang kemarin (28/8).
Mengenai statusnya sebagai anggota terpilih DPD, Gus Yasin mengaku telah mengajukan surat pengunduran diri. ”Semuanya sudah kami serahkan (ke KPU),” katanya seperti dilansir Jawa Pos Radar Semarang.
Alasan Gusti Bhre Mundur
Di Solo, Jateng, KGPAA Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo juga mundur. Tapi, beda dengan Gus Yasin, dia mundur dari pencalonan sebagai wali kota Solo.
Ketua DPD PKS Solo Daryono menuturkan, dengan mundurnya penguasa Pura Mangkunegaran tersebut, pihaknya harus kembali berkonsultasi dengan DPP.
Padahal, waktu pendaftaran tinggal hari ini. ”Meski di satu sisi kami menghormati, apalagi alasannya menurut kami vital, karena masalah keluarga,” imbuh Daryono.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno mengklarifikasi langsung alasan mundurnya Gusti Bhre –sapaan akrab KGPAA Mangkunegara X– kepada yang bersangkutan kemarin. Kepadanya disampaikan, keputusan tersebut diambil karena belum mendapatkan restu dari sang ibu.
”Ibu masih belum menyetujui dan saya tidak akan melawan ibu saya,” kata Ardianto menirukan kalimat Gusti Bhre.
Ardianto menjelaskan, Gusti Bhre menceritakan bahwa dirinya belum bisa menyelesaikan hal yang kecil (urusan keluarga), lalu bagaimana menyelesaikan urusan yang besar. ”Awal kemarin itu kan kesanggupan pribadi. Ternyata di dalam Pura Mangkunegaran itu kan putusan juga masih tarik-ulur,” bebernya
Daftar Diantar Gus Iqdam
Nama Rijanto dan Beky Herdiansah mungkin belum begitu bergema di luar Blitar. Tapi, yang mengantarkan bakal calon bupati dan wakil bupati itu mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Blitar, Jawa Timur, kemarin sudah pasti dikenal luas.
Ya, Rijanto dan Beky diantar langsung penceramah kondang Gus Iqdam setelah mendeklarasikan diri di depan rumah Beky di Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Melihat antusiasme masyarakat yang berjibun memeriahkan deklarasi, Rijanto merasa bersyukur.
Disinggung dampak kedekatan Beky dengan Gus Iqdam, mantan bupati Blitar tersebut menuturkan bahwa peran penceramah kondang itu hanya sebagai pengarah atau petunjuk agar pilihannya tidak salah.
Sumber: jawapos