GELORA.CO – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa saat ini ada tangan-tangan sekolompok orang yang ingin mencekokkan pilihannya sendiri kepada rakyat. Sekolompok orang ini yang kemudian membuat kondisi sekarang disebut sebagai Peringatan Darurat Indonesia.
“Jadi hari-hari ini kita ada di persimpangan jalan, karena yang disebut sebagai demokrasi itu di mana rakyat bisa menentukan pilihannya," ujarnya saat menghadiri doa bersama di Kampung Muka, Balokan, dan Kunir, Jakarta, Rabu (21/8).
"Hari ini ada sekelompok orang yang mengatur pilihan untuk rakyat, sehingga rakyat tak diberikan kesempatan (untuk memilih),” sambung Anies.
Dengan pengaturan-pengaturan oleh sekelompok orang itu, menurut Anies demokrasi menjadi tidak berjalan dengan semestinya.
“Ini (doa bersama) pesan, insya Allah akan bergaung ke seluruh Jakarta dan Indonesia. Mari kembalikan demokrasi kita yang sesungguhnya," ucap Anies.
"Biarkan rakyat yang menentukan arah, bukan ditentukan sekelompok apalagi satu dua orang yang menentukan,” tegasnya.
Anies juga mengajak warga kampung melalui ikhtiar dan doa. Agar dapat dilancarkan dalam perjuangan untuk mengembalikan demokrasi menjadi yang lebih baik.
“Mari berjuang bersama, mari ikhtiarkan sama-sama, ibu bapak di sini memulai dengan doa. Insya Allah ada yang dengan doa lisan, bahkan langsung ikut dalam perjuangan di lapangan. Semoga itu dicatat sebagai amal saleh untuk kita semua,” tandas Anies
Sumber: jawapos