PDIP Curiga Ada Andil Prabowo di Balik Pembatalan Revisi UU Pilkada

PDIP Curiga Ada Andil Prabowo di Balik Pembatalan Revisi UU Pilkada

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan mencurigai ada andil presiden terpilih RI, Prabowo Subianto di balik pembatalan RUU Pilkada. Ia tidak menyangka Prabowo yang dicap otoriter ternyata bisa berbuat baik.

Hal tersebut diungkap Arteria dalam rapat bersama Menkumham RI, Supratman Andi Agtas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2024). Ia mulanya berbicara mengenai gelombang massa penolakan RUU Pilkada.

Arteria mengaku pihaknya sudah mendengar adanya gelombang 
penolakan massa pada Kamis (22/8/2024) kemarin. Pada keesokan 
harinya, ia pun datang ke Gedung DPR RI untuk mengikuti rapat 
paripurna.

Saat itu, kata Arteria, ia mencurigai pengamanan DPR tidak ketat di 
tengah gelombang penolakan yang begitu besar. Tiba-tiba, rapat 
paripurna ditunda yang saat itu dipimpin oleh orang kepercayaan 
Prabowo, Sufmi Dasco Ahmad.

"Malam hari saya dapat info akan ada gelombang massa. Nah pagi
harinya saya curiga kok pengamanan DPR begini aja. Laporan kami 
katanya gelombang massanya besar. Makanya saya bilang ini ada sisi 
positifnya. Kok tiba-tiba jam 10 paripurnanya ditunda, ini sisi 
positifnya," kata Arteria.

Pada siang harinya, Arteria melihat massa pedemo sudah semakin 
ramai dan mulai melakukan sejumlah perusakan. Namun, dia kaget 
ternyata aparat keamanan seolah membiarkan tindakan tersebut.

"Siang hari bisa-bisanya pagar DPR dipretelin tidak ada yang 
menghambat. Coba zaman dulu pak, digebuk pak. Sorenya mahasiswa 
masuk dibiarkan saja. Kalau ada gesekan dikit wajar saja. Saya bilang 
sama Pak Kapolda ini kasihan ini Kapoldanya, di satu pihak dia harus
 humanis di pihak lain dia harus amankan objek vital negara," 
ungkapnya.

Dari kejadian itu, menurut Arteria, ia pun mulai mencurigai adanya 
instruksi agar membiarkan massa untuk menyampaikan aspirasinya. 
Dia pun menduga instruksi itu berasal dari Prabowo yang juga presiden 
terpilih RI.

Saat itu, Arteria pun tidak menyangka Prabowo yang selama ini dicap 
otoriter bisa bertindak humanis demi pemerintahannya ke depan. PDIP 
pun memberikan apresiasi terhadap sikap Prabowo.

"Kesimpulannya apa? ini saya bicara apa adanya yang saya sampaikan 
juga ke banyak teman-teman, ini mohon maaf ini, kalau tidak ada Pak 
Prabowo tidak bisa kejadian pak. Kesimpulannya apa, orang yang kita 
anggap otoriter, totaliter, tiran, militeristik, tapi kalau kita kasih 
kesempatan berbuat baik bisa," jelasnya.

"Enggak ada sejarahnya Gedung DPR digoyang-goyang dibiarin aja. 
Enggak ada. Enggak ada sejarahnya Habiburokhman pager hidupnya 
bisa diem. Kalau enggak diperintah," sambungnya.

Karena itu, Arteria pun juga memberikan pujian kepada mahasiswa dan 
sejumlah pendemo yang sudah melakukan aksi turun ke jalan. Namun, 
ia juga meminta para pendemo berterima kasih ke Prabowo lantaran 
turut memberikan jaminan untuk menyuarakan pendapat.

"Saya bilang mahasiswa iya kalian hebat, kalian membantu kami tapi 
kalian harus kasih ruang sedikit bahwa pemerintahan baru yang akan 
berkuasa punya niatan baik untuk kalian. Nah ini juga kita berharap 
bisa diikutin sama pasukan," pungkasnya.

Sumber: tribunnews


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita