GELORA.CO – KPU membuka pendaftaran pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah mulai hari ini. Namun, hingga kemarin, DPP PDI Perjuangan (PDIP) belum memutuskan pasangan kandidat yang akan diusung pada pilgub Jakarta dan Jawa Timur (Jatim).
Untuk pilgub Jakarta, PDIP semula disebut akan mengusung pasangan Anies Baswedan-Rano Karno. Kemarin Anies bahkan telah datang ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Mengenakan batik tenun merah, Anies berangkat dari rumahnya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sebelum berangkat, mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta doa restu kepada sang ibu, Aliyah Rasyid. Dia juga meminta restu istrinya, Fery Farhati.
Kehadiran Anies di kantor DPP PDIP bersamaan dengan agenda pengumuman cakada yang akan diusung partai banteng tersebut. Namun, sampai akhir pengumuman, tak ada nama Anies maupun calon yang diusung di pilkada Jakarta. PDIP hanya merilis cakada untuk Provinsi Banten, Jawa Tengah, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Anies memang datang ke kantor DPP PDIP. Bahkan, Anies sempat bertemu dengan mantan Gubernur Banten Rano Karno. Namun, Djarot menyebutkan, pertemuan Anies dan Rano Karno sebatas diskusi.
”Bung Rano adalah (mantan) gubernur Banten, (mantan) wakil gubernur Banten. Pak Anies itu (mantan) gubernur DKI. Masak (mantan) gubernur DKI sama (mantan) gubernur Banten berdiskusi tidak boleh,” kata Djarot di kantor DPP PDIP kemarin.
Djarot menegaskan, sampai kemarin, partainya belum memutuskan siapa figur yang akan diusung PDIP sebagai cagub dan cawagub Jakarta. Mengenai nama Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang juga santer disebut akan diusung PDIP sebagai cagub Jakarta, Djarot meminta publik bersabar. ”Jadi, tunggu saja satu dua hari (ke depan, Red),” ujarnya.
Djarot mengakui ada aspirasi arus bawah yang ingin partainya mengusung Pramono Anung. Pramono yang merupakan mantan Sekjen PDIP juga digadang-gadang hendak dipasangkan dengan Rano Karno. ”Kita menjaring aspirasi yang disampaikan dari bawah,” kata Djarot.
Selain Pramono, ada nama lain yang muncul dari internal. Yakni, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ronny Talapessy, hingga Prasetyo Edi. Djarot menegaskan, keputusan akhir ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. ”Kita berikan sepenuhnya kepada Ibu Ketua Umum,” imbuhnya.
Jawa Pos mencoba mengonfirmasi juru bicara (jubir) Anies Baswedan perihal dinamika pencalonan pilkada Jakarta. Namun, hingga tadi malam, dua jubir Anies, Angga Putra Fidrian dan Sahrin Hamid, belum mau memberikan komentar
Sumber: jawapos