Meski Sudah Sah Jadi Suami-Istri, UAS Ingatkan Jangan Lakukan Hubungan Intim di Waktu Terlarang ini

Meski Sudah Sah Jadi Suami-Istri, UAS Ingatkan Jangan Lakukan Hubungan Intim di Waktu Terlarang ini

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Meski Sudah Sah Jadi Suami-Istri, UAS Ingatkan Jangan Lakukan Hubungan Intim di Waktu Terlarang ini

GELORA.CO - 
Hubungan intim bagi suami istri mempunyai banyak keutamaan dalam Agama Islam.

Dalam Islam, suami-istri melakukan hubungan intim dapat membersihkan jiwa dan meraih pahala sejak dua insan sah menikah dan membentuk keluarga.

Hubungan intim juga mempunyai adab yang harus dilakukan suami-istri agar tetap mengikuti syariat Islam, salah satunya waktu.

Ustaz Abdul Somad mengingatkan ada waktu terlarang untuk melakukan hubungan intim bagi suami istri karena bisa menimbulkan dosa.

Lantas, kapan waktu terlarang hubungan intim bagi suami istri menurut Ustaz Abdul Somad? Mari simak penjelasannya di sini agar tidak salah tafsir.

Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube IMAM NATRA, Minggu (11/8/2024), Ustaz Abdul Somad menerangkan tentang hubungan intim dari suami-istri.

Dalam suatu ceramah, Ustaz Abdul Somad mulanya menceritakan tentang pernikahan.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwasanya pernikahan tidak hanya dijadikan kebutuhan biologis oleh sepasang pria dan perempuan.

Ia menuturkan pernikahan sebagai penyempurna separuh dalam agama dari seorang pria dan perempuan yang ingin membentuk keluarga baru.

Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu terkait pernikahan menyempurnakan agama, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. Al-Baihaqi)

Kemudian, ia menceritakan sepasang kekasih yang telah menikah akan menciptakan keturunan.

Keturunan anak menjadi harapan semua orang karena sebagai amal ibadah sekaligus membantu dalam memberikan doa kepada mereka.

Namun, ia menyampaikan keturunan anak diciptakan oleh sepasang suami-istri melalui hubungan intim.

Ia menyatakan dalam Islam hubungan intim suami-istri sebagai amalan ibadah meski harus mengetahui adabnya.

Pendakwah usia 47 tahun itu menyatakan waktu terlarang untuk melakukan hubungan intim harus dihindari oleh sepasang suami-istri.

Menurutnya, istri tidak akan bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa melalui syahwatnya saat suami berhubungan intim kepadanya.

Tak hanya itu, ia berasumsi bahwa keduanya hanya akan mendapat dosa selain tidak bisa mendapatkan kenikmatan.

Meski, ia memahami bahwa salah satu kewajiban istri, yakni melayani syahwat suaminya dan hal tersebut dihalalkan dalam Islam.

Maka, pendakwah kelahiran 18 Mei 1977 itu membocorkan waktu terlarang suami istri yang ingin berhubungan intim ketika terdengar berkumandangnya adzan.

Ia mengingatkan apabila istri memenuhi syahwat suami ketika ada panggilan shalat atau muadzin sedang mengumandangkan adzan maka bisa mendapat dosa besar.

Ustaz Abdul Somad mengatakan pemenuhan syahwat tersebut hanya akan membawa mereka melakukan maksiat.

"Tidak ada ketaatan kepada makhluk kalau menyebabkan maksiat kepada Allah," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Lanjut, ia menambahkan bahwa suami telah menunjukkan sikap tidak menjadi orang saleh saat mengajak istrinya berhubungan pada waktu adzan.

Ia menyampaikan ciri-ciri suami yang saleh lebih mengutamakan pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat ketika adzan sudah tiba.

"Kalau laki kau saleh pasti sudah ke masjid duluan (sholat). Belum adzan dia sudah ke masjid," jelasnya.

Ia berharap istri yang sadar tentang adanya dosa dari hubungan intim saat waktu adzan sebaiknya menolak ajakan suaminya.

Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada para istri agar suaminya lebih mengutamakan shalat berjamaah di masjid daripada hubungan intim.

Hal ini mengingat Allah SWT menciptakan seluruh makhluk hidup khususnya manusia senantiasa beribadah kepada-Nya.

Shalat juga menjadi amalan ibadah pertama kali yang dihisab oleh Allah SWT di akhirat kelak.

Wallahu A'lam Bishawab.

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita