Kepala Intelijen Militer Israel Mundur, Akui Serangan 7 Oktober sebagai Kegagalannya

Kepala Intelijen Militer Israel Mundur, Akui Serangan 7 Oktober sebagai Kegagalannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Salah satu faktor berhasilnya Hamas melakukan serangan bersenjata 
ke wilayah Israel pada 7 Oktober tahun lalu adalah kegagalan pihak intelijen.

Hal tersebut diakui Kepala intelijen militer Israel Mayor Jenderal 
Aharon Haliva dalam upacara pengunduran dirinya pada Rabu (21/8) 
waktu setempat.

"Kegagalan korps intelijen adalah kesalahan saya," kata Haliva, 
menyerukan penyelidikan nasional untuk mempelajari dan memahami 
secara mendalam alasan yang menyebabkan perang antara Israel 
dan Hamas, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/8).

Haliva, seorang veteran militer selama 38 tahun, mengumumkan 
pengunduran dirinya pada bulan April dan merupakan salah satu 
dari sejumlah komandan senior Israel yang mengatakan mereka 
gagal meramalkan dan mencegah serangan paling mematikan dalam 
sejarah Israel.

Serangan pada 7 Oktober itu merusak reputasi militer dan dinas 
intelijen Israel, yang sebelumnya dianggap tak terkalahkan oleh 
kelompok bersenjata Palestina seperti Hamas.

Tajun lalu, ribuan pejuang dari Hamas dan kelompok lain menerobos 
penghalang keamanan di sekitar Gaza, mengejutkan pasukan dan 
masyarakat Israel.

Sekitar 1.200 warga Israel dan warga asing tewas dalam serangan 
itu, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 250 orang ditawan di 
Gaza, menurut penghitungan Israel. 

Sekitar 109 sandera diyakini masih berada di Gaza, dan sekitar 
sepertiganya diperkirakan telah tewas.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita