Jokowi Disebut Yakin Akan Ditangkap dan Dipersoalkan Pasca Lengser

Jokowi Disebut Yakin Akan Ditangkap dan Dipersoalkan Pasca Lengser

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Jokowi Disebut Yakin Akan Ditangkap dan Dipersoalkan Pasca Lengser

GELORA.CO -
Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin akan ditangkap dan dipersoalkan perkara hukum yang menjeratnya pasca lengser dari jabatan kepala negara.

Karena menurut Sudarsono, jika Jokowi tidak yakin akan ditangkap dan dipersoalkan pasca lengser yang terjadi pada 20 Otober mendatang, maka tidak akan ada pembegalan Partai Golkar.

"Jangankan netizen, Jokowi pun yakin bahwa pasca lengser akan ditangkap & dipersoalkan masalah hukumnya. Ini yang menyebabkan, ada orang membegal Golkar. Kalau tidak yakin, tak akan melakukan hal buruk seperti itu," ungkapnya.

Namun meskipun demikian, dirinya meyakini tetap akan ada pengadilan bagi Jokowi di masa mendatang. "Tunggu saja. Saatnya kelak akan ada pengadilan mantan presiden," imbuhnya, dikutip dari akun X pribadinya, Senin (19/8).

Diketahui, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin partai yang disampaikannya melalui siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (11/8/2024).

Ia menyatakan pengunduran dirinya resmi pada Sabtu (10/8/2024), dengan alasan untuk mempertahankan keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas selama transaksi pemerintahan.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar,” ucapnya, dikutip dari Republika.

Informasi tambahan, Airlangga menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar sejak 2017. Pada Musyawarah Nasional (Munas) 2019, menguatkan kembali dirinya untuk tetap menjadi ketua umum sampai 2024. Dan kepemimpinannya rencananya akan berakhir pada Desember mendatang.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita