GELORA.CO - Kejadian pencopotan jilbab anggota Paskibraka Nasional 2024 saat pengukuhan terus menuai polemik. Gatot Susilo Eko Budiyanto, orang tua dari Zahra Aisyah Aplizya, perwakilan Sulawesi Tengah di Paskibraka Nasional, mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut. Ia merasa bangga anaknya terpilih sebagai Paskibraka, namun sedih dan miris ketika mengetahui bahwa jilbab anaknya dilepas saat upacara pengukuhan.
"Saat menonton di YouTube, saya merasa bangga dan terharu karena anak saya sudah dikukuhkan sebagai Paskibraka Nasional 2024. Tapi pada saat yang sama, saya juga sedih dan miris karena anak saya tidak lagi memakai jilbab saat pengukuhan," ungkap Gatot saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, (14/8/2024).
Gatot yang juga merupakan kepala Dinas Kominfo Kabupaten Morowali Utara tersebut menjelaskan bahwa ia telah menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya sejak dini, bahkan sejak di bangku sekolah dasar.
"Anak saya sudah memakai jilbab sejak SD, dan terus memakainya hingga mengikuti seleksi Paskibraka. Kami menanamkan nilai-nilai dasar agama, dan ini yang membuat kami sangat terpukul dengan kejadian ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Gatot mempertanyakan alasan di balik pencopotan jilbab para anggota Paskibraka dari beberapa provinsi yang semuanya dilepas saat pengukuhan.
"Kami ingin tahu siapa yang menjadi pencetus kebijakan ini. Pengukuhan Paskibraka itu sakral, dan melepas jilbab seolah menganggap ini hal yang main-main," tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat gladi bersih, jilbab kembali dikenakan, namun hal ini tidak menghapus kekecewaan sebagai orang tua.
"Kami telah mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak kami, dan kini kami meminta penjelasan atau klarifikasi sejelas-jelasnya dari pihak-pihak terkait, khususnya BPIP pusat," pungkasnya.
Sumebr: inilah