Iwan Tarigan: Jika PKS Cabut Dukungan, Relawan Dorong Wakilnya Anies dari PDIP

Iwan Tarigan: Jika PKS Cabut Dukungan, Relawan Dorong Wakilnya Anies dari PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Juru Bicara Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan, menanggapi soal kemungkinan PKS cabut dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Jika hal itu terjadi, ia mendorong wakil Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 berasal dari PDIP. 


"90 persen masih yakin (PKS) sama kita. 10 persen sama orang. Meski 10 persen dia (PKS) bakal lari juga," kata Iwan dihubungi Sabtu, (10/8/2024). 


Kemudian dikatakannya sejak dua bulan yang lalu pihaknya sudah melihat partai pendukung Anies Baswedan yang sudah mulai masuk angin, mencari jalan lain. 

"Setelah pilpres itu kan kita bareng terus, jadi tahulah kalau temen kita mulai galau, kita tahu. Dari pernyataan-pernyataannya sudah kelihatan sedang mencari jalan," kata Iwan.


Hal itu kata Iwan karena dari awal PKS mau maju di Pilkada Jakarta langsung bersama Sohibul Iman. 

"Sedangkan kalau Anies sama Sohibul suara tidak bertambah. Makannya PKB ungkap bukan soal Sohibul atau yang lain," kata Iwan. 

Ia melanjutkan tapi ini pilkada mau menang, cara menang itu bagaimana nambah suara, itu yang ditekankan PKB. 


"Artinya cari teman baru, teman baru itu siapa PDIP itu yang diminta oleh PKB. Makannya kalau nanti seandainya mereka (PKS) pergi. Ada kemungkinan Anies wakilnya dari PDIP," tegasnya. 

Sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengakui partainya membuka peluang meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Partai besutan Ahmad Syaikhu itu mengklaim batalnya dukungan itu karena Anies.

Kabar tersebut disampaikan oleh Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid.

Menurutnya, Anies dianggap telah gagal untuk mencari mitra koalisi yang bisa mengusung duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta.

Sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus tetap ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Kadernya itu harus dimajukkan sebagai cagub ataupun cawagub.

"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra  koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," kata Kholid saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2024).

"Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar, dan kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut," lanjutnya.

PKS, kata Kholid, membuka peluang untuk memilih opsi lain selain Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Menurutnya, Anies telah gagal mendapatkan koalisi yang bisa mengusung AMAN di Jakarta.

"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari sejak 25 Juni deklarasi AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk mengusahakan agar tiket ini berlayar. Maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," jelasnya.

Karena itu, Kholid menambahkan pimpinan PKS kali ini sudah mulai serius membicarakan opsi untuk bergabung ke dalam koalisi Indonesia maju yang mengusung Ridwan Kamil menjadi cagub Jakarta.

"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji oleh pimpinan PKS," pungkasnya.

Adapun KIM plus nantinya berisikan koalisi besar dari seluruh partai politik. Dengan begitu, KIM plus berpeluang besar akan melawan kotak kosong dalam kontestasi di Pilkada Jakarta.

Nantinya, KIM plus akan mengusung Ridwan Kamil menjadi cagub Jakarta 2024. Sementara itu, calon wakil gubernurnya masih belum terungkap siapa sosoknya.

Dengan deklarasi bersama ini, Gubernur petahana, Anies Baswedan hampir dipastikan akan gagal maju di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, PKS, NasDem dan PKB yang sempat akan mendukung Anies akan membelot ke KIM plus

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita