ISIS Ngaku Anggotanya Lakukan Penusukan di Festival Jerman

ISIS Ngaku Anggotanya Lakukan Penusukan di Festival Jerman

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan penusukan di Solingen, Jerman yang menewaskan tiga orang dan melukai delapan lainnya.

Melalui situs webnya pada Minggu (25/8), ISIS mengatakan bahwa pelaku penusukan yang menargetkan warga Kristen itu merupakan salah satu anggotanya.

"Prajurit ISIS melakukan serangan pada pada Jumat malam (23/8) untuk membalas dendam terhadap umat Muslim di Palestina dan di mana-mana," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Associated Press.

Sayangnya klaim ISIS tidak memberikan bukti apa pun dan belum diverifikasi pihak Jerman.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Rhein Westphalia Utara, Herbert Reul pada Sabtu malam (24/8)mengatakan setelah serangan penusukan tersebut, kepolisian Jerman kemudian menahan seorang tersangka.

"Orang yang kami cari sepanjang hari telah ditahan beberapa saat yang lalu. Ia sedang diperiksa," kata Reul.

Dia menyebut polisi masih mengumpulkan bukti-bukti atas serangan tersebut.

Kepolisian dilaporkan sempat menangkap anak laki-laki berusia 15 tahun diduga sebagai pelaku, menyusul laporan dua saksi yang menyebut remaja itu berbicara dengan orang tidak dikenal tentang rencana terorisme.

Namun setelah diperiksa, ternyata bukan dia pelakunya.

Ketiga orang yang tewas adalah dua pria berusia 67 dan 56 tahun dan seorang wanita berusia 56 tahun.

Pihak berwenang mengatakan, penyerang tampaknya sengaja mengincar leher korbannya.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengunjungi kota tersebut pada Sabtu malam (24/8) dan mengatakan pemerintah akan melakukan segala yang mungkin untuk mendukung masyarakat Solingen.

"Kami tidak akan membiarkan serangan yang mengerikan seperti itu memecah belah masyarakat kita," tegasnya.

Solingen, sebuah kota dengan sekitar 160.000 penduduk di dekat kota-kota besar seperti Cologne dan Duesseldorf, sedang menyelenggarakan “Festival Keanekaragaman” untuk menandai hari jadinya yang ke-650.

Acara ini dimulai pada hari Jumat (23/8) dan seharusnya berlangsung hingga hari Minggu (25/8), dengan beberapa panggung di jalan-jalan pusat yang menawarkan atraksi seperti musik live, kabaret, dan akrobat.

Serangan itu terjadi di tengah kerumunan orang di depandari satu panggung. Beberapa jam kemudian, lampu panggung masih menyala saat polisi dan penyidik ??forensik mencari petunjuk di alun-alun yang ditutup, tetapi sisa festival dibatalkan.


Tadi malam hati kami hancur berkeping-keping. Kami di Solingen dipenuhi kengerian dan kesedihan. Apa yang terjadi kemarin di kota kami membuat kami hampir tidak bisa tidur,” kata Wali Kota Solingen, Tim Kurzbach.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita