GELORA.CO - Anies Rasyid Baswedan terancam tidak memperoleh tiket dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Ketua Umum Partai Negoro Faizal Assegaf menuding ada beberapa pihak yang menjadi biang kerok penjegalan mantan calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu.
"Ada manuver dua sampai tiga orang berinisial D, A dan J yang melakukan konspirasi busuk untuk meneror tiga partai untuk membuat Anies dijegal agar tidak masuk ke kontestasi Pilkada," kata Faizal dalam orasinya di Al Jazeerah Signature Restaurant, Jakarta Pusat pada Ahad, 11 Agustus 2024.
Dia mengatakan penjegalan Anies itu dibalut dengan dalih koalisi yakni melalui Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. "Kita dalam kondisi yang tidak santai, rakyat hari ini sangat dibuat prihatin oleh manuver segelintir elit partai," ucap dia.
"Jadi kami di sini tidak main-main. Kalau yang duduk-duduk santai itu saya anggap penyusup. Mereka bukan tipikal pejuang."
Faizal mengatakan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PKB sebelumnya berencana mengusung Anies Baswedan. Namun, saat ini mereka malah diisukan berencana mendukung Ridwan Kamil, calon yang digadang KIM maju di Pilgub DKI. "Tiga partai itu memperoleh suara sigifikan karena siapa? karena Pak Anies," ucapnya.
Menurut dia, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PKS Ahmad Syaikhu bukan pengkhianat sehingga dia berharap tetap mengusung Anies dalam Pilgub DKI Jakarta. "Mereka bukan pribadi-pribadi penghianat," ucap dia. Jika Anies tidak jadi didukung, mereka akan menyerbu kantor partai-partai tersebut.
Faizal menuding orang berinisal D, A dan J itulah yang memantik kenapa partai lain berbalik arah. "Ingat inisial D, A dan J berhentilah bermain di lorong-lorong gelap. Gorong-gorong politik," ucap dia. Dia memperingatkan agar mereka jangan membuat rakyat marah.
Faizal enggan membocorkan siapa sosok tiga orang yang di maksud. Kendati demikian, menurut dia, tiga orang itu adalah aktor utama penjegalan Anies dan cukup terkenal dipublik. "Tiga aktor bermanuver di ruang publik dengan terus menerus menggerogoti gerakan perubahan dan melakukan intimidasi politik untuk menggiring tiga partai menjegal Anies," kata Faizal.
Cara kerja tiga sosok itu disebut zig zag dengan membuat manuver beralasan koalisi besar dan kecil. Anies sebelumnya didukung oleh PKS dan dipasangkan dengan kadernya Sohibul Iman. Namun, baru-baru ini juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan membuka peluang baru dengan KIM mendukung Ridwan Kamil.
Kholid mengklaim partainya memberi waktu selama 40 hari untuk Anies mencari partai koalisi pendukungnya karena suara PKS di parlemen masih kurang. Namun hingga tenggat waktu usai partai lain tidak segera mengumumkan dukungannya terhadap Anies. Malah beberapa ketua umum partai seperti Muhaimin Iskandar bertemu Prabowo Subianto dan partai-partai di KIM.
Sumber: tempo