Indonesia Bakal Punya Nuklir dari Rusia? Prabowo Bahas Ketahanan Energi dengan Putin

Indonesia Bakal Punya Nuklir dari Rusia? Prabowo Bahas Ketahanan Energi dengan Putin

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Indonesia Bakal Punya Nuklir dari Rusia? Prabowo Bahas Ketahanan Energi dengan Putin

GELORA.CO -
Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sejak Rabu, 31 Juli lalu.

Dalam pertemuan di Istana Kremlin, Moskow, Prabowo menyampaikan bahwa ketahanan energi merupakan salah satu prioritas kerjanya pada 2024 hingga 2029 mendatang, termasuk kerja sama dengan Rusia di bidang energi nuklir.

"Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait kemungkinan kita bekerja sama pada bidang reaktor modular dan reaktor utama," ujar Prabowo Subianto.

Selain soal nuklir, Prabowo juga menyampaikan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Rusia, terutama di bidang kedokteran dan teknik.

"Jika memungkinkan, kami ingin mengirim putra-putri kami untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus khususnya bidang kedokteran dan teknik. Saya berencana mengalokasikan secara khusus anggaran untuk program beasiswa ini," kata Prabowo.

Prabowo menyebut Indonesia masih kekurangan sekitar 160.000 dokter dan ingin menyelesaikan kekurangan tersebut saat dirinya menjabat. Selain itu, Putin juga berharap ada peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan yang signifikan melalui perjanjian perdagangan bebas Eurasia-Indonesia, terlebih menjelang perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia pada tahun depan.

Sebelum menuju Kremlin, Prabowo sempat melawat ke Ankara, Turki, untuk bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa, 30 Juli. Agenda utama pertemuan dengan Erdogan adalah membahas kerja sama strategis di bidang pertahanan dan industri pertahanan.

Rusia dan Turki merupakan salah satu destinasi kunjungan Prabowo dalam safari internasionalnya, usai sebelumnya bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Serbia, Aleksandar Vučić.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita