Harus Ridwan Kamil yang Maju Pilkada DKI Jakarta Jika Anies Gagal, Kenapa?

Harus Ridwan Kamil yang Maju Pilkada DKI Jakarta Jika Anies Gagal, Kenapa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Harus Ridwan Kamil yang Maju Pilkada DKI Jakarta Jika Anies Gagal, Kenapa?

GELORA.CO -
Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menekan PKB, Partai NasDem, dan PKS untuk tidak memajukan Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Karena cara paling mudah agar Anies Baswedan tidak berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah dengan menggagalkannya maju, dan kemudian harus Ridwan Kamil yang berlaga agar menghindari kotak kosong menang.

"Jadi tanda-tanda awal bahwa Pak Lurah tidak mau ada Anies Baswedan, karena itu at all cost dia akan tekan PKB, tekan NasDem, tekan PKS juga, kalau tidak bisa ditekan dikasih hadiah agar kemudian Anies tidak bisa nyalon atau Anies bisa dikalahkan," ucapnya.

"Karena untuk mengalahkan Anies kelihatannya sulit maka yang paling mudah dan yang paling bisa adalah Anies digagalkan, pertanyaannya adalah tadi kenapa harus Ridwan Kamil, tadi untuk menghindari kotak kosong menang di DKI," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (5/8).

Sementara diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.

"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.

Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.

Survei tersebut dilakukan dengan 800 responden di Jakarta bekriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dipilih melalui metode multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara.

Margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa kandidat calon gubernur Jakarta yang akan dipilihnya.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita