Harga Emas Antam Naik jadi Rp1,412 Juta per Dolar, Ini Rinciannya beserta Tren Harga Emas Global Terbaru

Harga Emas Antam Naik jadi Rp1,412 Juta per Dolar, Ini Rinciannya beserta Tren Harga Emas Global Terbaru

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan pada Kamis (29/8/2024) pagi.

Berdasarkan data dari laman Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp2.000, sehingga menjadi Rp1.412.000 per gram. Sebelumnya, pada Rabu (28/8/2024), harga emas masih berada di angka Rp1.410.000 per gram.

Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Kamis tercatat sebesar Rp1.259.000 per gram. Jadi, jika Andaingin menjual emas kembali ke Antam, inilah harga yang akan diterima.

Namun, perlu diingat bahwa transaksi harga jual ini dikenakan potongan pajak sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Jika kamu menjual emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, maka PPh 22 sebesar 1,5% akan dikenakan untuk pemegang NPWP, dan 3% untuk yang tidak memiliki NPWP. Pajak ini langsung dipotong dari total nilai buyback yang kamu terima.

Berikut adalah rincian harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Kamis:

- Emas 0,5 gram: Rp756.000
- Emas 1 gram: Rp1.412.000
- Emas 2 gram: Rp2.768.000
- Emas 3 gram: Rp4.132.000
- Emas 5 gram: Rp6.864.000
- Emas 10 gram: Rp13.650.000
- Emas 25 gram: Rp33.962.500
- Emas 50 gram: Rp67.805.000
- Emas 100 gram: Rp135.490.000
- Emas 250 gram: Rp338.337.500
- Emas 500 gram: Rp676.375.000
- Emas 1.000 gram: Rp1.352.600.000

Untuk pembelian emas, kamu juga akan dikenakan potongan pajak sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017. PPh 22 sebesar 0,45% akan dikenakan untuk pemegang NPWP, dan 0,9% untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan ini akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

Pergerakan Harga Emas di Pasar Asia dan Pengaruh Kebijakan Fed

Harga emas pada sesi perdagangan Asia pagi ini bergerak stabil di kisaran $2.510 per ons pada 07.24 WIB, setelah sebelumnya turun dari level $2.525. 

Penurunan ini terjadi karena Dolar AS pulih dari posisi terendahnya dalam 13 bulan terakhir. Para trader saat ini sedang menanti rilis data ekonomi penting yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, baru-baru ini menyuarakan kekhawatiran terkait melemahnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.

Ia mengatakan bahwa Fed siap menyesuaikan kebijakan moneternya, dengan fokus pada risiko inflasi yang masih tinggi dan kondisi ketenagakerjaan yang belum stabil.

Powell juga menambahkan bahwa ada peluang untuk menurunkan suku bunga karena keyakinan bahwa inflasi sedang bergerak menuju target 2% Fed.

Pernyataan ini memicu spekulasi bahwa data pasar tenaga kerja yang akan dirilis dalam waktu dekat akan menjadi sangat penting dalam menentukan kecepatan dan besaran penurunan suku bunga yang akan datang.

Harga emas diperkirakan akan terus naik setelah pidato Powell di simposium Jackson Hole. Di tengah meningkatnya keyakinan bahwa inflasi menuju target Fed, perhatian pasar sekarang tertuju pada data ekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini, termasuk laporan pengangguran mingguan dan inflasi. Data ini dianggap krusial untuk menilai apakah Fed akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan September mendatang.

Menurut data dari World Gold Council, harga emas juga didukung oleh peningkatan arus masuk bersih sebesar 8 metrik ton (senilai $403 juta) pada minggu lalu, yang dipimpin oleh dana-dana di Amerika Utara. Selain itu, impor emas bersih China meningkat 17% pada Juli, menandai kenaikan pertama sejak Maret lalu.

Sebagai penutup, tren positif harga emas ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor dan masyarakat yang berencana untuk membeli atau menjual emas dalam waktu dekat.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, baik di dalam negeri maupun global, sangat penting sebelum melakukan transaksi. 

Sumber: tvonenews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita