GELORA.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Gerindra
Habiburokhman menemui massa aksi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat pada
Kamis (22/8/2024).
Habiburokhman mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian. Turut mendampingi,
Presiden Partai Buruh Said iqbal menuju ke mobil komando.
Kehadiran Habiburokhman mendapat penolakan keras dari massa aksi. Mereka
melemparinya dengan botol air mineral.
Massa aksi juga meluapkan kemarahan dengan menyampaikan umpatan dan jari tengah
yang ditujukan kepada Habiburokhman.
Massa semakin beringas dengan melemparkan botol-botol air mineral ke arah
Habiburokhman berdiri. Polisi dengan sigap melindungi dengan tampeng.
"Turun-turun," teriak massa meminta politikus Partai Gerindra itu turun dari mobil
komando.
Di hadapan massa aksi, Habiburokhman mengumumkan tidak ada pengesahan
Undang-Undang Pilkada.
"Kami menyatakan tidak ada pengesahan RUU Pilkada," ujar Habiburokhman.
Usai menyampaikan orasi singkatnya, Habiburokhman kemudian langsung turun dari
bawah mobil komando.
Massa yang tidak puas, lantas berusaha mengejar dan melempari Habiburokhman dengan
botol air mineral.
Beruntung, polisi bergerak cepat untuk mengevakuasi Habiburokhman dari kejaran massa.
Polisi yang sigap langsung mengevakuasi Habiburokhman ke dalam Gedung
DPR. Habiburokhman pun selamat dari amuk massa.
Sejumlah kelompok masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI,
Jakarta, Kamis (22/8/2024). Aksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg)
DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Prihatin Kondisi Negara, Sejumlah Artis Ternama Ikut Aksi Tolak Pembegalan Konstitusi
Pantauan di lapangan, sejumlah artis ikut turun ke jalan bersama massa aksi lainnya. Mereka terlihat mengenakan pakaian serba hitam-hitam.
Mereka yang terlihat seperti Reza Rahadian, Abdel Achrian, Arie Kriting, Abdur, Yono, Indra Keling, Bintang Emon dan beberapa artis atau stand up komedian lainnya.
Reza Rahadian berdiri di atas mobil membawa mikrofon untuk berorasi mengkritisi kelakuan Baleg DPR yang mengabaikan putusan MK terkait syarat usia untuk maju Pilkada 2024 yang konon menghalangi Kaesang Pangarep.
Reza Rahadian mengaku selama ini tak mau terlibat dalam kegiatan politik termasuk memihak ke kubu tertentu dalam kontestasi pemilu atau Pilkada. Namun, setelah putusan MK diabaikan DPR, bintang film My Stupid Boss menolak diam.
"Saya hadir pada hari ini, karena sesederhana saya selalu cenderung berhati-hati dalam mengambil sebuah sikap. Saya tidak pernah mau ikut dalam kontestasi politik. Saya tidak ikut campur dalam pemilihan presiden dan lain-lain. Atau jadi kubunya siapa," kata Reza Rahadian.
"Saya sudah tidak bisa lagi diam. Saya tidak bisa tidur tenang di rumah. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar bersama kawan-kawan semua. Melihat bagaimana MK sedang berusaha mengembalikan citranya," ujar Reza Rahadian.
Aktor peraih 5 Piala Citra ini mengingatkan, wajah MK sebelumnya porak-poranda. Namun, MK sebagai benteng terakhir konstitusi negeri telah membuat keputusan final yang harus dihormati semua pihak.
Sampai berita ini diturunkan, massa terus berdatangan ke depan DPR/MPR RI untuk ikut menyampaikan aspirasi mereka.
"Masuk gorong-gorong pake simpati, masuk istana pake relasi," tulis salah satu poster yang dibawa massa aksi di DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Sumber: liputan6