GELORA.CO - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka kemungkinan batal mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan, selalu ada kemungkinan dalam kontestasi politik.
"Semua serba mungkin," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Menurutnya, kemungkinan itu bisa terjadi apabila PKB memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jakarta..
Jazilul mengatakan, partainya saat ini tengah mempertimbangkan tawaran tersebut.
"Kita pertimbangkan, kita pertimbangkan. Kan sudah ada tawaran, PKB akan mempertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia," ujar Jazilul.
Jazilul pun memprediksi Pilkada Jakarta bisa saja diikuti oleh satu poros jika KIM Plus tersebut dibentuk.
"Kalau terjadi kristalisasi koalisi KIM plus, ya satu calon. Lihat saja komposisi perolehan partai partai di DKI," kata Jazilul.
Meski demikian, Jazilul enggan berspekulasi lebih siapa sosok yang kira-kira akan diusung nantinya oleh KIM Plus jika terbentuk.
Diketahui, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta sudang menyatakan mendukung Anies pada Pilkada DKI Jakarta bulan Juni lalu.
Namun, pengurus pusat PKB belum mengambil keputusan soal sosok yang akan diusung pada Pilkada Jakarta.
Sementara itu, Nasdem sebelumnya juga memberikan sinyal batal mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni menyebut keputusan partainya untuk mengusung Anies masih bisa berubah hingga pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatang.
"Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan (dukungan ke Anies) untuk pendaftaran," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024).
Ia mengingatkan, para calon kepala daerah yang telah memegang rekomendasi dari NasDem masih bisa dibatalkan.
Aturan ini tidak hanya berlaku kepada Anies Baswedan saja.
"Yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga. Yang ditetapin, oke, akan daftar."
"Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi. Tau-tau rekomendasi dibatalin. Who knows?," ucapnya.
Sahroni mengaku tak tahu apakah Anies sudah memperoleh surat rekomendasi dari NasDem.
Hanya saja, dirinya mengingatkan dukungan masih bersifat dinamis.
"I don't know, saya belum tau karena saya bukan Bappilu. Mana sih suratnya, mana suratnya? Gue sebagai orang NasDem aja belum tahu."
"Karena bukan di Bappilu gue, ya. Jadi, semua sangat dinamis," ungkap Sahroni.
Ia kembali mengingatkan bahwa keputusan dukungan NasDem kepada Anies masih bisa berubah
Sumber: Tribunnews