GELORA.CO - Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya membawa optimisme baru industri mobil tanah air. Bahkan, target penjualan domestik Gaikindo tahun ini dirasa bisa dinaikkan lagi. Salah satu pendorongnya adalah adopsi mobil dengan teknologi elektrifikasi.
Pelaksana tugas Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, tren penurunan penjualan mobil di pasar tanah air memang tak bisa dimungkiri.
Namun, dia melihat optimisme pelaku industri otomotif roda empat mulai kembali. Karena itu, seharusnya penurunannya tak akan terlalu jauh dari realisasi tahun lalu.
”Awalnya, Pak Yohannes (Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, Red) mengatakan bahwa penjualan tahun ini bisa turun ke level 800 ribu. Tapi, dalam beberapa bulan terakhir sepertinya kembali naik. Harapan kami setidaknya bisalah capai 920 ribu,” ungkapnya dalam pembukaan GIIAS Surabaya di Grand City Convex kemarin (28/8).
Yohannes pun menanggapi permintaan tersebut. Menurut dia, proyeksi penjualan 2024 yang awalnya ditarget 1,1 juta dirasa bakal anjlok menjadi 800 ribuan melihat kinerja penjualan selama semester satu yang buruk. Penurunannya menembus 20 persen.
Namun, catatan penjualan Juli membuat penjualan mobil selama tahun berjalan hanya turun 17 persen. Hal itu membuatnya sadar bahwa proyeksi penjualan bisa lebih tinggi. ”Kita usaha mati-matian lah agar penurunannya tak terlalu besar,” katanya.
Soal faktor yang bisa mendorong pemulihan penjualan, dia tak menampik salah satunya kendaraan elektrifikasi. Contoh saja, penjualan mobil listrik murni alias full electric vehicle pada 2022 hanya mencapai 10 ribu unit. ”Penjualan hingga Mei tahun ini saja sudah mencapai 31 ribu. Semakin banyak brand yang menawarkan kendaraan teknologi tersebut. Tak lupa, hybrid juga mendapatkan respons yang luar biasa dari konsumen,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Honda Surabaya Center Wendy Miharja menjelaskan, road map untuk transisi menuju teknologi elektrifikasi memang harus dilakukan. Pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menjual produk mobil listrik murni pertama mereka tahun depan. Sebab, pihaknya melihat bahwa teknologi elektrifikasi disambut antusiasme tinggi.
Dia mencontohkan penjualan All New CR-V. Rupanya, 70 persen dari pembelian tersebut merupakan varian yang menggunakan teknologi hybrid.
’’Karena itu, kami sengaja membawa satu calon produk mobil listrik dan dua displai elektrifikasi. Misalnya, N-VAN EV Prototype,’’ ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, GIIAS Surabaya akan mendorong ekonomi Surabaya dan sekitarnya. Dia menegaskan, dari Rp 21 triliun pendapatan negara Jatim, 16 persen berasal dari pajak kendaraan bermotor. Karena itu, dia berharap pelaku industri bisa terus mengembangkan ekosistem.
”Bukan hanya menaikkan, tapi juga memeratakan. Selama ini kebanyakan konsumsi kendaraan terjadi di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Malang. Harapan saya, penjualannya bisa merata ke daerah seperti Pulau Madura, Banyuwangi, atau Jember,” paparnya.
Sumber: jawapos