Gibran Bisa jadi Ban Serep di Pemerintahan Prabowo, Makanya Jokowi Inginkan Golkar sebagai Mesin Politik?

Gibran Bisa jadi Ban Serep di Pemerintahan Prabowo, Makanya Jokowi Inginkan Golkar sebagai Mesin Politik?

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Ada Indikasi Jokowi Inginkan Kursi Golkar sebagai Mesin Politik Usai Airlangga Lengser

GELORA.CO -
Pengamat Politik Mohammad Anas RA menilai ada indikasi kuat Jokowi ingin kuasai kursi Golkar sebagai mesin politik demi mendukung kelanjutan program yang dirintisnya.

Dengan menguasai Golkar, Jokowi diyakini dapat mengamankan posisi Gibran Rakabuming Raka, yang akan dilantik menjadi Wapres mendampingi Prabowo.

Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia ini juga menyebut Jokowi memiliki syahwat atau doyan politik ingin menguasai Partai Golkar meski Jokowi tersisa dua bulan lagi sebagai Presiden RI.

"Saya melihat, Pak Jokowi ada syahwat politik menguasai Partai Golkar sebab beliau masih doyan berpolitik sementara sisa dua bulan lagi turun dari tahtanya," kata Anas, Senin (12/8).

Jokowi ingin tetap memiliki pengaruh di Indonesia meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Dikatakan, ada indikasi kuat bahwa Jokowi ingin menguasai Golkar sebagai mesin politik yang akan mendukung kelanjutan program-program yang telah dirintisnya selama ini.

Dengan memimpin Golkar, Jokowi juga diyakini dapat mengamankan posisi Gibran yang akan dilantik menjadi Wakil Presiden mendampingi Prabowo.

"Pak Jokowi butuh kekuatan politik yang bisa menjadi mesin penggerak politiknya demi menjaga keberlanjutan program yang dirintisnya dan mengawal Gibran sebagai wakil presiden,” katanya.

“Jika tidak maka Gibran bisa menjadi ban serep dalam pemerintahan Prabowo," katanya lagi.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan bahwa keputusan Airlangga Hartarto mundur dari Ketum Golkar tidak ada hubungannya dengan Presiden Jokowi.

"Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar,” katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (12/8).

“Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden," kata Ari lagi.

Ari memastikan sejauh ini Airlangga masih menduduki jabatan sebagai Menko Perekonomian.

Airlangga juga turut serta mendampingi Jokowi dalam sidang kabinet perdana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Senin (12/8) atau hari ini.

"Dari semalam sampai hari ini beliau mendampingi Bapak Presiden di IKN," ujar Ari.***

Sumber: pojoksatu
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita