Dua Keuntungan di Depan Mata Jika PKS Tidak Calonkan Anies di Pilkada Jakarta

Dua Keuntungan di Depan Mata Jika PKS Tidak Calonkan Anies di Pilkada Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Dua Keuntungan di Depan Mata Jika PKS Tidak Calonkan Anies di DKI

GELORA.CO -
Pengamat politik Refly Harun menunjukkan dua keuntungan di depan mata Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika tidak mencalonkan Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Menurut Refly Harun, PKS kemungkinan akan mendapatkan kursi menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto, selain itu juga kursi wakil gubernur DKI Jakarta jika batal memajukan Anies Baswedan.

Baca Juga: Balas Dendam? Sebelum Ditinggal PKS, Anies Baswedan Tolak Tawaran Menjadi Kader

"PKS sedang menghadapi penjegalan dengan cara halus yaitu mempunyai keuntungan yang lebih kalau tidak mencalonkan Anies yang jelas di depan mata, apa itu keuntungannya, satu mungkin mendapatkan kursi menteri Prabowo, yang kedua kemungkinan besar mendapatkan kursi wakil gubernur," ungkapnya.

Meskipun kini, kata Refly, percecokan Anies dengan PKS di ruang publik menyebabkan kekuatan tawar menawar posisi partai berwarna orange itu akan melemah. "Karena PKS tidak akan balik lagi ke Anies kalau percocokan itu meruncing, itu persoalannya," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (13/8).

Sementara sebelumnya, Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya untuk Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kadaluwarsa, sehingga kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dikutip dari Tempo.

Ia mengatakan dukungan PKS untuk Anies-Sohinul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni-4 Agustus 2024, tapi belum ada rekomendasi dari partai lain untuk bergabung mendukung pasangan tersebut selama periode itu.

"Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," kata Kholid.

Meskipun demikian, PKS mengedepankan komunikasi dengan kader akar rumput yang masih menginginkan Anies maju, tapi DPP PKS telah mengambil langkah alternatif dengan membuka peluang bersama KIM Plus. "Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita