Dibully Warganet Usai Tendang Anies, Ini Kata PKS

Dibully Warganet Usai Tendang Anies, Ini Kata PKS

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Warganet ramai-ramai membully Partai Keadilan Sejahtera (PKS) usai 
'menendang' Anies Baswedan dan memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) 
Plus yang resmi mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

PKS juga tidak membantah adanya penolakan dari akar rumput atau 
masyarakat bawah dengan putusan PKS yang bergabung ke KIM 
Plus.

Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta 
Muhamad Taufik Zoelkifli mengaku, pihaknya begitu banyak 
mendapat pertanyaan dari akar rumput soal langkah partai menarik 
dukungan kepada Anies dan pindah ke Ridwan Kamil.

Meski demikian, secara pribadi hubungan para kader dengan akar 
rumput tetap baik meski ada perbedaan pandangan terhadap 
dukungan ini.

“Jadi memang ya saya sendiri juga mendapatkan banyak sekali 
pertanyaan, kemudian bahkan bully dari grassroot (akar rumput) 
yang memang masih mencintai Pak Anies,” kata Taufik dikutip (21/8).

Taufik mengatakan, PKS terpaksa pindah ke KIM Plus karena pada 
saat itu Mahkamah Konstitusi (MK) belum memutuskan ambang batas 
atau threshold Pilkada. 

Sehari kemudian atau Selasa siang (20/8), MK memutuskan 
perubahan syarat pencalonan Pilkada.

MK memutuskan bahwa ambang batas pencalonan kepala daerah 
tidak lagi sebesar 25 persen dari perolehan suara partai 
politik/gabungan partai politik hasil Pileg DPRD sebelumnya, atau 20 
persen kursi DPRD.

Berdasarkan putusan MK ini, threshold pencalonan Gubernur Jakarta 
hanya membutuhkan 7,5 persen suara di pemilihan legislatif 
sebelumnya.

PKS yang semula mendapatkan 16,68 persen suara atau 18 kursi, 
harus mencari teman koalisi untuk memenuhi 25 persen perolehan 
suara.

Kini PDI Perjuangan selaku partai yang belum mengusung 
pencalonan dan mendapatkan suara 14,01 persen, bisa mengusung 
Anies Baswedan dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.

“Jadi sebelum MK ini memutuskan keputusan yang barusan, itu kan 
sebelumnya memang tidak bisa, 18 kursi PKS tidak bisa mengusung 
Pak Anies sendirian, membutuhkan partai yang lain," kata Taufik.

"Ternyata kan tidak sampai saat-saat di mana kami harus 
memutuskan siapa yang harus didukung, saat itu belum ada 
keputusan MK,” sambungnya.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita