Cara Jegal Anies dan Ahok Maju Pilkada DKI Jakarta, Sangat Simple!

Cara Jegal Anies dan Ahok Maju Pilkada DKI Jakarta, Sangat Simple!

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Cara Jegal Anies dan Ahok Maju Pilkada DKI Jakarta, Sangat Simple!

GELORA.CO -
Pegiat media sosial Rinny Budoyo menunjukkan cara untuk menjegal Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada November mendatang.

Cara tersebut menurut Rinny Budoyo, yaitu dengan membuat partai-partai lain tidak mendukung Anies Baswedan maupun Ahok, karena tidak ada partai yang bisa maju Pilkada DKI Jakarta 2024 tanpa berkoalisi.

"Di Pilkada Jakarta kebetulan gak ada partai politik yang bisa sendirian mengusung pasangan calon, walaupun didukung sama PKS Pak Anies masih butuh partai lagi buat bisa maju, begitu juga dengan Pak Ahok walaupun mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan Pak Ahok juga masih harus didukung oleh satu partai lainnya," ucapnya. 

"Nah cara yang bisa dipakai buat menjegal Pak Anies dan Pak Ahok adalah mengumpulkan, melobi, mengancam, atau mungkin dengan cara membayar supaya partai-partai lain enggak ada yang mau mendukung Pak Anies dan Pak Ahok," imbuhnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Senin (5/8).

Untuk diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.

"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.

Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.

Survei tersebut dilakukan dengan 800 responden di Jakarta bekriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dipilih melalui metode multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara.

Margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa kandidat calon gubernur Jakarta yang akan dipilihnya.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita