GELORA.CO - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan bahwa dirinya belum melakukan proses pembentukan partai politik maupun organisasi masyarakat (ormas).
Informasi yang beredar belakangan ini soal pembentukan parpol dan ormas dipastikan tidak datang darinya.
"Beberapa waktu ini beredar ada formulir, ada QR code, ada nomor rekening. Ada yang diminta untuk menyumbang, ada yang diminta mendaftar, ada yang terkait dengan partai dan ormas. Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya," kata Anies melalui video di akun X miliknya, Sabtu (31/8).
Melalui video berdurasi 42 detik yang diunggah di akun @aniesbaswedan itu, Anies meminta kepada para pendukungnya agar tetap berhati-hati. Segala informasi yang diterima harus dilakukan konfirmasi ulang untuk memastikan kebenarannya.
"Kami tidak pernah mengedarkan apapun juga. Saya paham antusiasme itu luar biasa besar, tapi harap hati-hati, harap kritis. Dan sampai hari ini, hari Sabtu, 31 Agustus 2024 belum ada formulir apapun, belum ada edaran apapun," tegasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan berencana membangun partai politik usai dipastikan tak bisa berlaga di Pilkada DKI Jakarta. Anies mengutarakan, dirinya banyak menerima aspirasi setelah dua tahun terakhir berkeliling menyerap aspirasi masyarakat secara nasional.
Anies menyatakan, semangat perubahan kini semakin hari semakin terasa. Karena itu, dirinya berkeinginan membuat ormas atau partai politik, setelah dirinya kalah berlaga di Pilpres 2024 dan gagal maju Pilkada Jakarta.
"Kita lihat aja kedepannya, apakah lalu akan buat partai politik baru. Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies dalam siaran Youtube Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada 2024, Jumat (30/8).
Anies menyatakan, dirinya tidak ingin tersandera oleh kekuasaan jika harus bergabung dengan partai politik yang ada saat ini. Menurutnya, banyak risiko jika harus bergabung dengan parpol.
Sumber: jawapos