Benarkah Pelepasan 10 Kapal Berisi Gaharu Super di Papua Terkait Ribuan Kontainer Ilegal di Tanjung Priok?

Benarkah Pelepasan 10 Kapal Berisi Gaharu Super di Papua Terkait Ribuan Kontainer Ilegal di Tanjung Priok?

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Benarkah Pelepasan 10 Kapal Berisi Gaharu Super di Papua Terkait Ribuan Kontainer Ilegal di Tanjung Priok?

GELORA.CO -
Sebuah akun TikTok baru-baru ini menimbulkan kehebohan dengan menyebut adanya dugaan pelepasan 10 kapal yang membawa barang ekspor ke China dan India.

Menurut admin akun tersebut, salah satu anak menteri diduga terlibat dalam permintaan tolong terkait masalah ini.

"Minggu kemarin minta tolong, tahu-tahu sudah nyuap Rp 12,5 miliar ke oknum," ungkapnya kepada porosjakarta.com pada Senin, 12 Agustus 2024.

Sementara itu, sebuah konferensi pers pada 18 Mei 2014 lalu kembali mencuatkan dugaan keterlibatan Airlangga dalam memasukkan 1.600 kontainer ilegal ke Indonesia.

Sumber dari porosjakarta.com mengungkapkan bahwa Airlangga saat ini sedang "digoyang" oleh Menperin Agus Gumiwang.

Yang sejalan dengan laporan Kementerian Perindustrian tentang ribuan kontainer bernilai demurrage Rp294,5 miliar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya.

Data dari Dirjen Bea Cukai menunjukkan bahwa ribuan kontainer tersebut, termasuk yang berisi beras, masih belum jelas legalitasnya.

Juru bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengonfirmasi bahwa 1.600 kontainer yang berisi beras tersebut belum mendapatkan penjelasan resmi dari Bea Cukai.

"Beras (ilegal) jumlah kontainernya 1.600. Tidak ada, belum ada penjelasan dari Bea Cukai soal (legalitas 1.600 kontainer) berisi beras itu," ujarnya pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Di tengah misteri puluhan ribu kontainer itu, Airlangga justru mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dan Menperin Agus dikabarkan bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Golkar sampai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar.

Politikus Partai Golkar, Andi Sinulingga, membocorkan bahwa Bahlil Lahadalia kemungkinan besar akan menjadi Ketua Umum definitif dalam Munas Golkar mendatang.

"Plt-nya Agus Gumiwang. Nanti Munas secepatnya, nanti Bahlil ketua umum," kata Andi pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Sebelum memutuskan mundur, Airlangga sempat bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 9 Agustus 2024, selama lebih dari satu jam.

Usai pertemuan tersebut, Airlangga menyatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas kondisi ekonomi terkini, termasuk surplus perdagangan Cina dan pembaruan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Eropa (CEPA).

Mengenai isu Munaslub, Airlangga tetap yakin bahwa mekanisme pergantian ketua umum partai beringin masih akan bertahan sampai Desember. "Golkar Solid. Solid," tegasnya.

Namun, sehari setelah menyangkal adanya intervensi eksternal, kabar bahwa Airlangga telah menandatangani surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024, tersebar di kalangan wartawan.

Dalam pernyataan video pada Minggu, 11 Agustus 2024, Airlangga memastikan keputusannya untuk mundur setelah mempertimbangkan keutuhan partai dan stabilitas transisi pemerintahan.

Langkah mendadak Airlangga tersebut memicu spekulasi bahwa ada pihak yang mendesaknya untuk mundur agar Partai Golkar tidak terseret dalam permasalahan yang lebih besar.

Sejumlah pengamat politik, termasuk Adi Prayitno, hanya bisa berspekulasi tentang kekuatan besar yang mungkin berada di balik keputusan tersebut.***

Sumber: porosjakarta
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita