GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sengaja mempermainkan dan mempermalukan Anies Baswedan terkait batalnya maju di Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
Menurut Teddy, PDIP sengaja memberikan harapan kepada Anies Baswedan untuk diusung di Jakarta dan Jabar, namun akhirnya meninggalkannya meskipun Anies sendiri sudah datang ke Kantor DPP PDIP.
Teddy merasa PDIP memang sengaja tidak mau mengusung Anies Baswedan di Jakarta atau di Jabar, sehingga yang harus disalahkan adalah Megawati, bukan Mulyono yang merujuk pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"MEGAWATI SENGAJA MEMPERMALUKAN ANIES?? Saya berpendapat mengikuti logikanya PDIP ya. Begini.. PDIP BISA mengusung sendiri @aniesbaswedan tanpa harus berkoalisi dengan Partai lain di Pilgub Jabar, sama seperti di pilgub jakarta. Faktanya PDIP SENGAJA tidak mau mengusung Anies baik di Jabar maupun di Jakarta," ungkapnya, dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (30/8).
"Terlihat secara terang benderang sengaja mempermainkan dan mempermalukan Anies. Kasih harapan di DKJ lalu ditinggal, kasih harapan di Jabar lalu ditinggal. Aniesnya bahkan sudah datang, tapi ditinggal. Jelas sengaja mempermalukan Anies. Anehnya kenapa yang disalahkan Mulyono? Harusnya yang disalahkan Megawati, karena begitu nyata, terlihat sengaja mempermainkan dan mempermalukan Anies," imbuhnya.
Sementara sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menuding ada pihak yang membuat Anies Baswedan batal diusung partainya maju di Pilkada Jabar, dirinya menyebut Mulyono dan Geng.
"Pak Anies dari kemarin kami tawari sampai mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui pak Anies didukung PDIP. (Siapa pak?) Ya, Mulyono dan Geng. Ya, tulis aja Mulyono," kata Ono, Kamis (29/8/2024) dini hari, dikutip dari Detik
"Kita tahu pak Anies orang asli Kuningan, Jawa Barat dan punya track record bagus untuk membangun Jakarta. Jadi saya yakin bisa jadi sosok untuk membangun Jawa Barat. Tapi kekuatan besar itu membuat pak Anies tidak jadi diusung PDIP," sambungnya.
Ia menegaskan tiga haru lalu Anies bersedia diusung PDIP di Jabar, namun kini tidak jadi, dirinya pun meminta agar sosok yang disebutnya Mulyono berhenti untuk cawe-cawe dalam Pilkada 2024.
"Tidak secara spesifik saya sampaikan, tapi kan sudah kita bisa lihat lah Pak Anies dijegal di DKI, ini juga terjadi di Jawa Barat. Teman-teman bisa menafsirkan sendiri ya bentuknya seperti apa," tutur Ono.
"Pak Mulyono, gak usah cawe-cawe lagi lah di Pilkada, biarkan rakyat bisa mempunyai pilihan sesuai dengan hati nuraninya. Hingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi