GELORA.CO -Aktivis Senior, Said Didu, melontarkan kritik tajam terhadap perkembangan terbaru di Partai Golkar setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai ketua umum yang baru.
Said Didu mengaku menerima banyak informasi dari grup WhatsApp soal langkah Bahlil yang dikabarkan membuang hampir semua senior Partai Golkar dari posisinya.
"Dari pagi baca di WhatsApp grup dan dapat WA dari teman-teman Partai Golkar bahwa Ketum baru Bahlil, membuang hampir semua senior Partai Golkar," kata Said Didu melalui akun X miliknya, Kamis (23/8).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu pun memberikan tanggapan sinis kepada teman-temannya di Partai Golkar, yang merasa kecewa dengan perkembangan tersebut.
"Selamat menikmati hasil kerja Raja Jawa. Ini hasil diam mu dan ketakutan mu pada Raja Jawa," tegas Said Didu.
Ungkapan ini dianggap sebagai sindiran kepada para anggota Partai Golkar yang dinilai tidak berani bersuara atau bertindak dalam menghadapi dinamika internal partai, terutama terkait pengaruh kuat dari figur-figur tertentu yang disebut sebagai "Raja Jawa."
Istilah Raja Jawa disampaikan Bahlil dalam pidato di Munas XI Partai Golkar 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/8).
Bahlil seolah memberi sinyal di balik pemerintahan Prabowo-Gibran ada seorang Raja Jawa yang dianggap memiliki kuasa dan tidak ada satu orangpun yang berani melawan.
Sejauh ini, Bahlil baru mengumumkan struktur pengurus secara terbatas lantaran untuk memenuhi syarat ketentuan perundang-undangan partai politik.
Adapun nama-nama dewan penasihat, pakar dan etik, belum dapat disampaikan lantaran masih dilakukan pembahasan secara serius di internal beringin.
Bahlil menunjuk M. Sarmuji sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, kemudian Sari Yuliati sebagai Bendahara Umum Partai Golkar.
Selanjutnya, Bahlil menunjuk Adies Kadir, Tb Ace Hasan Syadzily, Melkiades Laka Lena, dan Wihaji sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Sumber: RMOL