GELORA.CO - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengimbau kepada para koordinator lapangan dan orator aksi unjuk rasa sopir ojek online (ojol) dan kurir agar tidak demo secara anarkis.
Dia meminta ribuan massa sopir ojol dan kurir tersebut melakukan aksi unjuk rasa dengan damai dan tidak merusak fasilitas umum.
"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," ujar dia, saat dihubungi media, Kamis (29/8/2023).
Susatyo juga meminta agar menghormati para pengguna jalan lain yang akan melintasi kawasan Patung Kuda Monas.
"Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintasi di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain," tuturnya.
Selain itu, Susatyo memastikan bahwa personel gabungan sebanyak 1.784 petugas tidak dibekali dengan senjata.
Pihak kepolisian akan menghormati segala aspirasi yang akan disampaikan oleh para massa unjuk rasa.
"Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, ribuan pengemudi ojek online (ojol) akan melakukan aksi demo, Kamis (29/8/2024) besok.
Demo ini ditujukan kepada pihak aplikasi dan pemerintah untuk menuntut rasa keadilan dan kesejahteraan.
Bahkan beredar pesan yang mengatasnamakan Presidium Koalisi Ojol Nasional bahwa para pengemudi tidak akan menerima atau mengambil orderan untuk sementara waktu.
"Seluruh Customer online tercinta se-Jabodetabek dan se-Indonesia, dikarenakan akan diadakannya Aksi Demonstrasi terkait ketidakadilan dalam bisnis Antara Aplikator (GRAB, GOJEK, MAXIM, SOPHEE & LALAMOVE) dengan Mitra pengemudi Ojek Online (Ojol), maka kami atas nama Driver Ojek Online se-Jabodetabek dan se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun (Food, Ride, dan Paket) pada tanggal 29 Agustus 2024 sampai jam yang belum bisa di tentukan," tulis pesan tersebut.
Sumber: tvonenews