Anies Ogah Gabung Parpol Lain, Pilih Bentuk Partai Baru setelah Pilkada 2024

Anies Ogah Gabung Parpol Lain, Pilih Bentuk Partai Baru setelah Pilkada 2024

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Anies Baswedan mengungkapkan rencananya setelah gagal mendapatkan tiket di Pilkada Jakarta 2024, yakni di Jakarta dan Jawa Barat.

Dia memastikan, dirinya bakal terus berkarya dan beraktivitas di Indonesia, meski dari kerabatnya ada yang menyarankan agar ia berkarier di luar negeri.

Namun, Anies menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Indonesia.

"Ada yang usul ke saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang usul saya untuk mengajar di kampus-kampus di luar negeri."


"Saya jawab tidak, Insya Allah tidak," kata Anies, dikutip dari YouTube Anies Baswedan, Jumat (30/8/2024).

Kemungkinan Bentuk Ormas atau Parpol Baru

Saat ini, mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 itu mengaku tidak akan bergaung dengan partai politik (parpol) manapun, karena menurutnya, hampir semua paprol tersandera oleh kekuasaan.

“Kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan,” kata dia.

Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa dia membuka peluang untuk membentuk organisasi masyarakat (ormas) atau parpol baru.

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies lagi.


Kendati demikian, Anies meminta semua pihak untuk bersabar untuk itu.

Dia juga berharap, dalam waktu dekat bisa mengambil langkah konkret untuk menciptakan Indonesia dengan demokrasi yang lebih sehat dan sistem politik yang mengedepankan gagasan

Pesan Anies

Meski batal dapat tiket Pilkada Jakarta, Anies tetap mengajak warga untuk menjaga semangat dan demokrasi yang sehat.

"Jaga semangat. Kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat," kata Anies, Jumat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas berharap, ada iklim demokrasi yang menghasilkan kebijakan pro terhadap rakyat, bukan untuk segelintir elite saja.


"Kita ingin ada proses demokrasi ini berujung kepada manfaat untuk rakyat, bukan manfaat untuk segelintir orang, bukan bermanfaat untuk elite," kata Anies di kediamannya, Jakarta Selatan, Jumat.

Anies juga memberikan pesan kepada para pendukungnya, untuk tetap menjaga suasana teduh dan tenang, meski dirinya gagal maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.

"Pokoknya buat kita semua kita terus jaga suasana yang saling menghormati, menghargai suasana teduh tenang," tandasnya.

Soal kegagalannya melenggang di Pilkada Serentak 2024 ini, Anies mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah takdir.

Ia pun meyakini, apa yang sudah dilaluinya saat ini merupakan jalan terbaik baginya dan pasti terdapat hikmah di baliknya.

"Bahwa takdir Allah, Tuhan yang maha kuasa sudah tertulis bahwa saya tidak mengikuti kontestasi kali ini dan sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati persimpangan jalan," ungkapnya.

"Ketika amanat itu diberikan, artinya Allah SWT meyakini bahwa ini yang terbaik. Dan ketika amanat itu tidak diberikan saya yakin Alla SWT sedang melindungi kepada kita. Jadi itu juga yang saya jalani selama ini," ucapnya.

"Begitu kita menyaksikan situasinya, hasilnya, maka saya yakin insyaallah ada hikmah-hikmah besar yang akan muncul nanti," pungkasnya.

Pengamat Sebut Banyak Kepentingan Politik yang Sebabkan Anies Gagal Maju di Pilkada 2024

Pengamat menyebut, gagalnya Anies maju pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 ini karena banyaknya kepentingan politik yang ada.

Sehingga, menyebabkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal maju di pilkada tahun ini.

"Ini adalah dinamika yang terjadi saat ini, banyak dramanya, banyak kepentingan tarik menarik dan ujungnya Anies gagal maju dalam pilkada," kata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin kepada Tribunnews.com Jumat (30/8/2024).

Padahal, Anies mempunyai elektabilitas tinggi di Jakarta.

Namun, hanya karena tidak ada partai poltiik yang mengusung, Anies gagal mendapatkan tiket Pilkada Jakarta maupun Jawa Barat.

"Sayang Anies punya elektabilitas di Jakarta, ya tiba-tiba tidak ada partai yang mengusung," ujarnya

Sumber: Tribunnews 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita