GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Anies Baswedan bisa tiba-tiba hilang dalam 5 tahun ke depan karena keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melenyapkan pesaing untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2029.
Dan selain Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan potensi baru untuk Pilpres 2029, namun dirinya juga akan diserap kekuasaan, sehingga tidak mungkin menjadi figur baru untuk politik alternatif.
"Jadi bisa tiba-tiba Anies hilang dalam 5 tahun ini karena keinginan Jokowi untuk melenyapkan para pesaingnya kan dilakukan secara sistematis, masif, dan terstruktur," ucap ahli filsafat itu.
"Potensi-potensi baru ada AHY, tapi sama juga AHY pasti akan diserap ke dalam sistem kekuasaan dan dia tidak mungkin untuk jadi figur baru untuk politik alternatif," imbuhnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (16/8).
Sementara sebelumnya, Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya untuk Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kadaluwarsa, sehingga kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dikutip dari Tempo.
Ia mengatakan dukungan PKS untuk Anies-Sohinul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni-4 Agustus 2024, tapi belum ada rekomendasi dari partai lain untuk bergabung mendukung pasangan tersebut selama periode itu.
"Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," kata Kholid.
Meskipun demikian, PKS mengedepankan komunikasi dengan kader akar rumput yang masih menginginkan Anies maju, tapi DPP PKS telah mengambil langkah alternatif dengan membuka peluang bersama KIM Plus. "Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid.
Sumber: wartaekononomi