Anies Baswedan Akan Bentuk Partai Politik: Wadah Semangat Perubahan

Anies Baswedan Akan Bentuk Partai Politik: Wadah Semangat Perubahan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Anies Baswedan berencana akan membentuk partai politik (parpol) usai gagal maju di Pilkada dan kalah di Pilpres 2024.

Anies menilai ada banyak aspirasi perubahan yang harus diperjuangkan, sehingga bentuk partai politik ini merupakan wadah yang tepat.

"Jadi kita lihat ke depannya apakah lalu akan buat Partai Politik baru gini bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari semakin terasa besar," jelas dia, dalam keterangan video, Jumat (30/8/2024).

"Itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," sambung dia.

Anies Baswedan mengaku akan merealisasikan upaya membentuk partai baru ini dalam waktu dekat.

"Kita lihat sama-sama ke depan semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini semakin hari makin membesar," tegasnya.

"Menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan kembali membuat geger publik selama hiruk-pikuk Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada serentak 2024.

Mulai dari hendak mencalonkan diri di Pilkada Jakarta dan kemudian dianulir hingga tak ada satu pun partai politik yang tertarik mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut.

Kemudian Anies kembali dibuat geger lantaran isu akan maju di Pilkada Jawa Barat 2024 atas dukungan PDIP, dan publik semakin heboh lantaran Anies dikabarkan menolak peluang tersebut.

Melalui Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengungkapkan fakta di balik penolakan Anies maju di Pilkada Jawa Barat.

Ternyata ada pertimbangan antusiasme ketika Anies mencalonkan diri di Jakarta dan juga di Jawa Barat.

“Ya, kan tadi, bahwa memang dilihat dari, hanya satu alasan yang bisa kita sampaikan adalah perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta,” jelas dia, di Jakarta, dikutip Jumat (30/8/2024).

“Kalau di Jakarta kan ada aspirasi, baik itu dari warga maupun dari partai politik. Nah sementara di Jawa Barat memang baru kali ini, ya kurang lebih baru hari ini. Nah sehingga pertimbangan itu lah yang menjadi salah satu pertimbangan,” sambung dia.

Sumber: tvonenews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita