Akibat tindakan wanita ini, perang antara Korsel vs Korut hampir pecah di tahun 2020

Akibat tindakan wanita ini, perang antara Korsel vs Korut hampir pecah di tahun 2020

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Akibat tindakan wanita ini, perang antara Korsel dan Korut hampir pecah di tahun 2020

GELORA.CO - 
Siapa sangka ada sosok wanita yang hampir memicu perang antara Korea Utara dan Korea Selatan di tahun 2020 silam.

Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan  yang belakangan dianggap sudah rukun ini kembali digoyang, akibat tindakan seorang wanita.

Dialah Kim Yo Jong, adik kandung Kim Jong Un pimpinan Korea Utara, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Propaganda dan Agitasi, 2011-2020.

Sosok Kim Yo Jong pun dianggap sebagai orang paling dipercaya pimpinan Korut, sehingga tak heran jika pengaruhnya begitu kuat.

Dalam laporan kanal YouTube Sepulang Sekolah, terdapat tindakan ekstrem yang dilakukan Yo Jong, terhadap Korea Selatan.

"Dengan posisinya itu dia bisa melakukan banyak hal, sama seperti sang kakak," ucap Koi, dikutip Hops.ID pada Rabu 14 Agustus 2024.

Diketahui, pada tahun 2018 Korea Selatan membangun kantor hubungan antar Korea, yang ada di perbatasan dua negara Korsel dan Korut di Kaesong.

"Tapi pada bulan Juni 2020, Kim Yo Jong nih malah ngancam Korsel," tambahnya.

"Dia bilang bakal ngirim pasukan ke zona demilitarisasi, sebagai simbol kemarahan rakyat Korut," ia menyambung.

Yo Jong menganggap, pemerintah Korsel sudah gagal menghentikan aktivis yang mengirim selembaran anti Korut di wilayah perbatasan.

"Dia gak suka tuh ada sentimen negatif soal Korut, dan bilang kantor penghubung korea tak berguna itu akan runtuh total," terangnya.

Benar saja, pada 16 Juni 2020, kantor penghubung antar Korea yang berusia dua tahun itu dijatuhi bom peledak, hingga porak poranda.

"Dibom tuh kantor penghubungnya," tambah Koi.

Pihak Korsel menanggapi insiden ini lewat dewan keamanan nasional, dan membiarkan aksi pengeboman ini berlarut begitu saja.

"Tapi kalau Korut berlaku lebih dari ini, Korea Selatan tak akan tinggal diam, dan akan dibalas," jelasnya.

Jadi jika saja Kim Yo Jong saat itu bertindak lebih anarkis dari sekedar menghancurkan kantor penghubung, perang Korea Selatan dan Korea Utara tidak akan terelakan. ***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita