Tukang Tipu! Ini Daftar Kebohongan Netanyahu dalam Pidato di Kongres AS

Tukang Tipu! Ini Daftar Kebohongan Netanyahu dalam Pidato di Kongres AS

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Tukang Tipu! Ini Daftar Kebohongan Netanyahu dalam Pidato di Kongres AS

GELORA.CO -
Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS pada Rabu (24/7/2024) waktu setempat mendapat sorotan dan kecaman banyak pihak. Ia dinilai menyatakan sejumlah kebohongan terang-terangan dalam pidato tersebut.

"Penjahat perang" dan "Tukang Tipu!", tulis senator AS keturunan Yahudi, Bernie Sanders di akun X-nya menyusul pidato Netanyahu tersebut. Apa saja kebohongan yang disampaikan Netanyahu dalam pidato itu?

Israel izinkan truk bantuan masuk Gaza


Dalam pidatonya di Kongres AS, Netanyahu mengeklaim telah mengizinkan lebih dari 40.000 truk bantuan memasuki Gaza yang membawa setengah juta ton makanan.

Menurut data PBB, 28.018 truk bantuan telah memasuki Gaza sejak perang dimulai. Rute menuju wilayah tersebut tidak lagi mencakup penyeberangan Rafah, yang diserbu pasukan Israel pada awal Mei, sehingga membatasi pasokan bantuan ke wilayah selatan.

Sejak itu, dilansir the Guardian, hanya 2.835 truk yang masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom di selatan dan Erez di utara,  mengirimkan sebagian kecil dari bantuan yang dibutuhkan. Organisasi-organisasi bantuan menuduh Israel sengaja menghalangi bantuan masuk ke Gaza, menerapkan pembatasan sewenang-wenang dan selalu berubah terhadap apa yang diizinkan masuk. Awal tahun ini, otoritas terkemuka dunia dalam bidang kelaparan, Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu, memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan. 

Melindungi warga sipil


Dalam pidatonya, Netanyahu menyangkal tudingan jaksa ICC menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil. Menurutnya, Israel sudah berupaya melindungi warga sipil di Gaza melalui selebaran dan telepon langsung ke warga Gaza. 

Klaim bahwa Israel melindungi warga sipil ini bahkan bisa disangkal oleh statistik yang disampaikan sendiri oleh pemerintah Israel. Misalnya, mereka mengeklaim pasukannya telah membunuh sekitar 15.000 militan, tanpa memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut. Sementara Kementerian Kesehatan Gaza melansir dengan bukti nama-nama dan nomor identitas, sebanyak 37 ribu warga Gaza syahid akibat serangan Israel. Dari jumlah itu, 14.671 orang, atau 52 persen dari syuhada yang teridentifikasi, adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, dokter Amerika keturunan Yahudi, Mark Perlmutter, yang kembali dari Gaza, mengatakan bahwa tentara Israel dengan sengaja membunuh anak-anak dengan tembakan penembak jitu. Ia menceritakan soal anak-anak yang ditubuhnya ada dua bekas tembakan. Hal itu, kata Perlmutter kepada jaringan CBS News, menunjukkan bahwa tentara Israel dengan sengaja menembak anak-anak. "Kami memiliki dokumen yang membuktikan adanya penargetan sistematis terhadap anak-anak dan tindakan kejahatan perang terhadap mereka," ujarnya.

Mengupayakan gencatan senjata


Netanyahu menyatakan bahwa agresi Israel di Gaza bisa berakhir besok jika Hamas menyerah, melucuti senjata dan memulangkan semua sandera. Ia mengindikasikan bahwa pihak Hamas yang menolak kesepakatan gencatan senjata.

Tidak ada penyebutan gencatan senjata dalam pidato Netanyahu, meskipun ia merujuk pada negosiasi yang sedang berlangsung. Dia memuji operasi militer Israel yang membebaskan empat sandera namun menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina bulan lalu.

Media-media Israel seperti the Times of Israel dan Jerusalem Post mengungkapkan, bahwa Netanyahu-lah yang berulang kali memboikot perundingan gencatan senjata. Ia kerap menambahkan syarat-syarat baru saat kesepakatan nyaris tercapai. Seorang aktivis pembebasan sandera juga menyatakan, Netanyahu menolak tawaran Hamas untuk membebaskan semua warga sipil pada awal-awal agresi Israel pada Oktober 2023 silam.

Kesepakatan dengan negara Arab


Netanyahu juga berbicara tentang prospek aliansi keamanan Timur Tengah yang luas antara Israel dan negara-negara tetangga Arabnya, sesuatu yang diupayakan AS, sebagai benteng melawan Iran. Hal itu memerlukan normalisasi hubungan bersejarah antara Israel dan Arab Saudi.

Sejauh ini, Riyadh menyangkal hal tersebut. Mereka  mengatakan bahwa perlawanan Netanyahu terhadap pendirian negara Palestina serta konflik yang sedang berlangsung di Gaza menghalangi upaya ini untuk bergerak maju. Sikap serupa juga ditunjukkan negara-negara Arab di sekitar Israel.

Unjuk rasa pro-Palestina didanai Iran


Dalam pidatonya, ia menuding pengunjuk rasa pro-Palestina mendukung Hamas dan “seharusnya merasa malu pada diri mereka sendiri.” Ia menuduh tanpa bukti bahwa mereka didukung oleh musuh Israel, Iran. “Yang kami tahu, Iran mendanai protes anti-Israel yang sedang terjadi di luar gedung ini,” katanya.

Iran yang tengah disanksi perekonomiannya oleh Amerika Serikat, tak mungkin mendanai aksi-aksi pro-Palestina yang berlangsung di seantero dunia. Jutaan orang telah turun ke jalan sejak agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober. Selama hampir sepuluh bulan serangan Israel ke Gaza, tak ada sepekan pun kosong dari aksi-aksi bela Palestina di muka Bumi, termasuk di negara-negara yang pemerintahannya mendukung Israel.

Tentara Israel paling bermoral


Dalam pidatonya di Kongres, Netanyahu juga mengatakan tentara Israel adalah pahlawan dan tidak bisa dikutuk atas cara mereka menjalankan perang di Gaza. Sebaliknya, kata Netanyahu, mereka harus dipuji.

Video-video yang dilansir tentara Israel menyangkal sendiri klaim moralitas tersebut. Mereka berulang kali terekam melecehkan masjid, membakar Alquran di dalamnya. Tentara Israel juga berulang kali terekam melakukan pencurian atas harta warga Gaza yang rumahnya mereka bakar kemudian.

Sementara para tahanan Palestina yang bebas bersaksi atas tindakan tak berperikemanusiaan tentara Israel di penjara-penjara mereka. Dalam salah satu kebiadaban yang terbaru, tentara Israel melepas anjing mereka untuk mengoyak-oyak tubuh seorang pemuda Palestina dengan disabilitas mental dan membiarkan berdarah hingga syahid.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan pada Rabu bahwa pidato Netanyahu di hadapan Kongres AS menunjukkan bahwa ia tidak ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata. 

“Pidato Netanyahu penuh kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahan dalam menghadapi perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza,” Abu Zuhri mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Dia menambahkan bahwa aliansi apapun dengan Israel dari pihak manapun akan menjadi “pengkhianatan terhadap darah para syuhada.” Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak berusaha untuk kembali menduduki  Gaza dan bahwa setelah perang dengan Hamas, daerah kantong tersebut harus dipimpin oleh orang-orang Palestina yang tidak berusaha untuk menghancurkan Israel.

Juru bicara presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menjawab: "Rakyat Palestina...adalah satu-satunya yang memutuskan siapa yang akan memerintah mereka". “Sikap permanen kami adalah satu-satunya solusi untuk mencapai keamanan dan stabilitas adalah pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambahnya.

Senator Partai Demokrat AS Nancy Pelosi menggambarkan pidato yang disampaikan Netanyahu di Washington sebagai “presentasi terburuk yang pernah disampaikan oleh pejabat asing mana pun” di Kongres AS.

“Banyak dari kita yang mencintai Israel menghabiskan waktu hari ini untuk mendengarkan warga Israel yang keluarganya menderita setelah serangan teror dan penculikan Hamas pada tanggal 7 Oktober,” tulisnya di X. “Keluarga-keluarga ini meminta kesepakatan gencatan senjata yang akan membawa perdamaian ke Israel dan kepulangan sandera. Dan kami sebelumnya berharap Perdana Menteri akan menghabiskan waktunya untuk mencapai tujuan tersebut.”

Senator AS Bernie Sanders juga menyebut Benjamin Netanyahu sebagai “penjahat perang” dan “pembohong” menyusul pidatonya Kongres AS. “Semua organisasi kemanusiaan sepakat: Puluhan ribu anak menghadapi kelaparan karena pemerintahan ekstremisnya terus memblokir bantuan,” tulis Sanders di X.

Sanders, seorang keturunan Yahudi, memboikot pidato tersebut bersama sejumlah senator Demokrat terkemuka lainnya. Ia menuduh Netanyahu datang “ke Kongres untuk berkampanye” di tengah meningkatnya ketidakpopulerannya di kalangan warga Israel.

Sumber: republika
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita