Trump Sebut Harris Lebih Mudah Dikalahkan Dibanding Biden

Trump Sebut Harris Lebih Mudah Dikalahkan Dibanding Biden

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Merespon kemunduran Joe Biden dari pencalonan, Donald Trump mengaku semakin optimis memenangkan kursi presiden Amerika Serikat.

Pada Minggu (21/7), Biden menyatakan diri mundur dari pencalonan dan mengajukan wakilnya Kamala Harris maju menggantikannya sebagai calon presiden Partai Demokrat.


Keputusan itu langsung ditanggapi Trump. Dalam sebuah pernyataan ia menyatakan bahwa mengalahkan Harris akan lebih mudah dibanding berhadapan dengan Biden.

"Harris akan lebih mudah dikalahkan dibandingkan Joe Biden,” ujar Trump kepada CNN.

Trump dan tim kampanyenya lebih lanjut menyerang Biden dan Harris di media sosial dengan mengatakan bahwa presiden berusia 81 tahun itu tidak layak untuk terus menjabat sebagai presiden.

"Biden tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat," tulisnya di platform Truth Social.

Tokoh penting Partai Republik lainnya, termasuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mike Johnson, juga mengatakan Biden tidak layak menjabat sebagai presiden dan cukup menyelesaikan masa jabatannya jika ia mengundurkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Trump dan Biden sebagian besar memiliki hasil yang sama dalam jajak pendapat, namun setelah debat pertama pada 27 Juni berlangsung, survei menunjukkan Trump unggul tipis dari presiden tersebut dalam pertarungan pemilu bulan November.

Di depan umum, para penasihat kampanye Trump dan sekutunya mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris, karena mereka bisa mengaitkannya dengan rekam jejak Biden dalam jabatannya, terutama dalam hal imigrasi dan inflasi. 

Mereka akan mencoba untuk menggambarkan Harris, dan kandidat lainnya yang diusulkan sebagai alternatif bagi Partai Demokrat, sebagai pihak yang berada di sisi kiri Biden dalam berbagai kebijakan.

Dalam beberapa minggu terakhir, tim kampanye Trump dan beberapa sekutunya telah melancarkan serangan politik preventif terhadap Harris. 

Mereka mencoba mendiskreditkannya di tengah pembicaraan bahwa Harris dapat menggantikan Biden sebagai calon presiden dari partai tersebut pada tahun 2024.

Pada bulan Maret 2021, Biden mengatakan Harris akan memimpin upaya bersama Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah untuk mengatasi imigrasi ilegal.

Partai Republik memanfaatkan hal ini dengan menuduhnya gagal membendung arus jutaan migran yang menyeberang secara ilegal ke Amerika Serikat, meskipun ia tidak pernah secara langsung bertanggung jawab mengamankan perbatasan selatan.

Sumber: RMOL 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita