Terancam Diburu, Begini Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon Versi Melmel: Saya Ngendap-ngendap

Terancam Diburu, Begini Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon Versi Melmel: Saya Ngendap-ngendap

Gelora News
facebook twitter whatsapp
GELORA.CO
- Selain Aep, dan Iptu Rudiana, saksi lainnya yang juga disorot dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki adalah Melmel. Pria itu mengklaim, tahu persis peristiwa berdarah yang terjadi pada tahun 2016 lalu tersebut.

Namun belakangan, sosok Melmel pun mendadak hilang bak ditelan bumi. Alhasil, ia pun bakal dilaporkan ke polisi atas dugaan laporan atau kesaksian palsu.

"Melmel dilaporin aja kalau memang identitasnya ada, ya laporin aja. Atau gini, kalau memang dia lihat minta Mabes Polri panggil," kata Dedi Mulyadi mantan Bupati Purwakarta yang cukup vokal mengawal kasus Vina Cirebon.

Lantas seperti apa pengakuan Melmel yang mengklaim sebagai saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon? 

Kronologi Versi Melmel


Dikutip dari tayangan Tv One, Melmel adalah saksi yang mengaku malam itu ada di lokasi kejadian pembunuhan Vina Cirebon dan Eki.

Kala itu, Melmel mengatakan, bahwa dirinya sempat mengajak seorang penjaga warung yang ada dekat lokasi kejadian untuk mengintip dari kejauhan.

"Saya masuk ke dalam, tapi dia (penjaga warung) enggak berani. Kemudian ya karena dia enggak berani ya udah saya enggak berpikir panjang, saya langsung masuk aja ke dalam. Ibaratnya saya ngendap-ngendap ke dalam (TKP)," katanya.  

Menurut Melmel, di kebun kosong belakang gudang malam itu ada sekira lebih dari 10 orang. Disitulah terjadi penganiayaan terhadap Vina Cirebon dan Eki.

"Lebih daripada 10 orang, yang pastinya saya enggak ngitung kan pada saat itu yang saya lihat kan si Eki ini dipukul, yang pertama disiksanya itu Eki. Sempat saya mau maju tapi saya ini takut juga, karena posisi saya sendirian," tuturnya. 

Melmel mengatakan, dirinya tidak sempat mencari bantuan lantaran pikirannya kala itu benar-benar kacau, antara takut dan bingung. Di tambah lokasi sekitar sepi.

"Setelah Eki dipukul, Eki saya lihat sudah enggak bergerak. Setelah itu si Vina ini yang disiksa," katanya.

Melmel menyebut, penyiksaan itu berlangsung sekira satu jaman. 

"Tapi saya nggak ingat jam berapa. Pikiran saya nggak karuan. Begitu sudah selesai mereka mau keluar itu saya langsung lari," tuturnya. 

Dirinya mengatakan, pertama yang keluar dari lokasi kejadian itu ada beberapa motor. 

"Si Vina ini dibawa juga, gonceng tiga. Jadi Vina ditaruh di tengah sambil ditutup mukanya itu sama jaket. Itu kondisinya sudah enggak sadar," jelasnya. 

"Kemudian saya langsung ambil motor juga. Saya ngikutin tapi jaraknya saya sama mereka itu agak lumayan jauh lah," sambung dia.

Para pelaku, lanjut Melmel, kemudian menggeletakan Vina Cirebon dan Eki di jembatan.

"Sempat di bawah jembatan, habis di bawah jembatan entah kenapa langsung dibawa naik ke atas. Nah di atas itu sudah baru terakhir dibuangnya si Eki sama Vina."

Melmel juga mengklaim, mengenal wajah 8 pelaku yang melakukan aksi sadis tersebut. Salah satunya yang disebut adalah Saka Tatal. 

"Terus yang saya tahu itu si Ucok entah siapa nama panggilannya di geng motor, saya kan enggak tahu karena saya kan pribadinya cuma kenal Eki aja," kata dia. 

Setelah meletakan Eki dan Vina, para pelaku langsung pergi begitu saja. Saat situasi dirasa aman, barulah Melmel berani mendekati kedua korban.

"Saya datangin, pertama saya nampir itu si Eki. Saya pikir kan Eki ini ada pergerakan atau ibaratnya masih apakah ini masih bernapas," ujarnya. 

Sumber: viva.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita