Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Lebih Luas Dibanding SBY dan Megawati, Ini Penjelasannya

Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Lebih Luas Dibanding SBY dan Megawati, Ini Penjelasannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Setelah pensiun, Jokowi akan menempati rumah di kawasan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Luasan lahan rumah pensiun Jokowi di Karanganyar 12.000 meter persegi. 

Rumah pribadi Jokowi selama ini berada di kawasan Sumber, Kota Solo. Jarak rumah pribadi dan rumah pesiun nanti sekitar 5 kilometer.

Sementara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih rumah pensiun di DKI Jakarta.


Sesuai Permenkeu No 120/PMK.06/2022, luas lahan dan bangunan Presiden dan atau Wakil Presiden setelah selesai menjabat,  jika di DKI Jakarta, seluas 1500 meter. Jika di luar Jakarta, luasan lahan disesuaikan  dengan harga beli lahan di Jakarta.


Proses Pembangunan

Rumah tersebut saat ini masih proses pembangunan.

Sejak minggu terakhir Juni 2024, terlihat  para pekerja tengah membersihkan lahan dan menutupi sisi lahan dengan pagar seng. Alat berat juga sudah datang.

Camat Colomadu, Dwi Adi mengatakan, rumah tersebut dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.

Seperti iketahui, rumah yang akan ditempati Jokowi berada di Jalan Adi Sucipto, DesaBlulukan. Lokasinya berada di pinggir jalan raya, dan diapit dua restoran.


Kawasan tersebut sangat strategis karena dekat Bandara Adi Soemarmo.  Jarak ke Kota Solo sekitar 15 menit.

"Colomadu adalah pintu gerbang masuk Kota Solo,"; ucap Dwi Adi ketika ditemui Minggu (30/6/2024).

Ketika ditanya apakah dirinya sudah mengetahui konsep rumah pensiun Jokowi, Dwi mengaku belum mendapatkan informasi.


"Untuk konsep rumah, belum, karena pimpinan proyek dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dan silaturahmi kepada pemerintah desa dan kecamatan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengungkapkan, pihaknya menyambut baik rencana pembangunan rumah pensiun Jokowi di wilayahnya.

"Kami sebagai warga Desa Blulukan pastinya bangga. Nanti kan (rumah pensiun Jokowi) ada
di desa kami," tuturnya.

Slamet berharap dengan adanya rumah tersebut bisa memberikan dampak positif ke daerahnya, terutama di segi infrastruktur.

Jokowi Pilih Sendiri

Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Setya Utama mengungkapkan cerita di balik Presiden Joko Widodo memilih membangun rumah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Setya Utama menyebut Presiden Jokowi sendiri yang memilih lokasi calon rumahnya setelah pensiun tersebut.

"Presiden sendiri yang memilih lokasi rumah kediaman beliau, pertimbangannya beliau sendiri dan keluarga tentunya yang mengetahui,"ujar Setya.

Setya lantas menyebut jika anggaran untuk membangun rumah pensiun Presiden diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) 120/PMK.06/2022 tentang Penyediaan, Standar Kelayakan dan Perhitungan Nilai Rumah Kediaman Bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden RI.


"Lahannya sesuai dengan pagu anggaran yang ditentukan. Rumah bisa langsung ditempati dan menjadi hak milik, bisa diwariskan ke ahli waris beliau," kata Setya.

Menurut aturan tersebut, luas tanah dan bangunan untuk rumah pensiun presiden dan wakil presiden adalah 1.500 meter persegi untuk wilayah pembangunan di DKI Jakarta.

Namun, apabila pembangunan rumah dilaksanakan di luar DKI Jakarta, luas tanah dan bangunan maksimal menyesuaikan harga tanah 1.500 meter persegi di DKI Jakarta.

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) telah memilih rumah pensiun di DKI Jakarta.

Kontraktor Bali

Adalah perusahaan asal Bali, PT Tunas Jaya Sanur, yang dipercaya menjadi kontraktor yang akan membangun rumah baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Rumah baru Jokowi itu rencananya akan mulai dibangun pada Juli 2024 dan diperkirakan selesai tahun 2025 mendatang.

"Pengerjaan ini (pembangunan rumah baru Jokowi) dilakukan oleh kontraktor dari Bali," ungkap Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono.

Perusahaan dengan nama PT Tunas Jaya Sanur pun jadi sorotan. Melansir laman resminya, PT Tunas Jaya Sanur didirikan oleh tiga orang, yaitu I Made Dapir, I Nyoman Sujana, dan I Made Madeg

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita