GELORA.CO - Usai Lebanon dan Israel umumkan perang, 12 negara telah beri peringatan ke warganya untuk segera meninggalkan negara itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengungkapkan saat ini negaranya berada dalam kondisi perang. "Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologi.
Pertanyaan semua orang adalah, 'apakah itu perang?' Ya, kita dalam keadaan perang," kata Mikati, Sabtu (29/6/2024). Sementara itu, sebanyak 12 negara telah memberikan peringatan kepada warganya yang berada di Lebanon terkait perang ini.
Apa yang akan dia lakukan? Dilansiri di Anadolu, Arab Saudi melalui kedutaannya mendesak warganya untuk segera pergi dari wilayah Lebanon sesegera mungkin.
Selain itu, Arab Saudi juga meminta agar warganya tetap berkomunikasi dan memantau pihak kedutaan di Beirut.
Australia sebelumnya juga menyatakah, sangat menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon.
Disebutkan juga bahwa saat ini negara tersebut dalam kondisi yang sangat tidak aman. Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mendorong warga Australia di Lebanon untuk segera pergi secepatnya saat penerbangan komersil masih tersedia.
Hal yang sama juga diungkapkan Jerman, meminta agar warganya untuk menghindari bepergian ke Lebanon.
Kementerian Luar Negeri Jerman menekankan bahwa saat ini negara Lebanon dan Israel sedang berada dalam tensi yang sangat tinggi khususnya di perbatasan.
Pemerintah Kanada juga telah mendorong agar warga negaranya di Lebanon untuk segera pergi terkait eskalasi konflik antara dua negara di perbatasan.
"Keamanan warga Kanada di rumah dan di luar negeri adalah prioritas utama pemerintah Kanada," kata Menteri Luar Negeri, Melanie Joly.
Pada Minggu (30/6/2024) Makedonia Utara juga telah meminta warganya untuk meninggalkan negara yang sedang berkonflik itu sesegra mungkin.
Peringatan itu muncul setelah Kuwait juga memberikan peringatan yang sama terhadap warganya pada 22 Juni 2024 lalu terkait eskalasi konflik.
Selain itu, Amerika juga memberikan peringatan yang sama terkait peperangan ini kepada warganya. Kementerian Luar Negeri Irlandia dan Jordan juga memberikan peringatan agar warganya tidak bepergian di area yang sedang berkonflik.
Sedikit berbeda, Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Rudakov mendesak agar warganya menunggu hingga situasi tenang. "Tidak ada alasan untuk panik dengan serius," kata Alexander, sambil menekankan bahwa misi diplomatik dilanjutkan dengan normal
Sumber: tvOne