GELORA.CO -Kekonyolan politik Presiden Joko Widodo alias Jokowi tercermin dalam memaksakan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Demikian disampaikan disampaikan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, berjudul "Amien Rais Serukan Gerakan Dejokowisasi! Tidak Punya Ijazah Autentik!!, yang dikutip redaksi, Sabtu (27/7).
"Memindah ibu kota Indonesia, negara terbesar ke empat di dunia dilakukan secara serampangan, sekedar ambisi pribadi (Jokowi) yang sempit dan picik," kata Amien.
Amien berpendapat, menghadapi Jokowi yang mempunyai berbagai fantasi dan halusinasi kampungan memang tidak mudah.
"Jokowi berhasil menginjak-injak demokrasi kita dengan segala cara. DPR, DPD, MPR sudah dikooptasi secara brutal, supaya bersikap seragam tunduk pada Jokowi," kata Jokowi.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut Jokowi akan berkantor dan menginap di IKN sekitar 1-2 hari pada akhir Juli 2024 ini.
Heru mengatakan, setelahnya Jokowi akan berkantor secara bertahap selama persiapan HUT RI ke-79. Pada 31 Juli nanti, Setpres juga akan melakukan konferensi pers terkait bulan kemerdekaan.
Heru membocorkan beberapa agenda di antaranya zikir bersama pada 1 Agustus hingga pemberian tanda kehormatan pada 15 Agustus.
"Zikir di Jakarta. Tapi nanti ada istilahnya doa untuk di IKN juga, bapak presiden akan di sana," kata Heru.
Sumber: RMOL