GELORA.CO - Kondisi kesehatan Menteri Pertahanan (Menhan) dan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi sorotan kantor berita asing. Hal ini terjadi pasca operasi yang dijalani mantan Danjen Kopassus itu.
Media Prancis Agence France Presse (AFP) dalam artikelnya berjudul 'Indonesia president-Elect Recovering from Leg Surgery: Spokesman', menjelaskan bagaimana juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa operasi yang dijalani oleh Prabowo berhasil. Saat ini, Dahnil menyebut Prabowo telah kembali bekerja.
"Sejak itu ia melanjutkan tugasnya sebagai menteri pertahanan dan menghadiri perayaan ulang tahun kepolisian Indonesia pada hari Senin," ujarnya.
AFP juga melaporkan bahwa Prabowo sempat mengunggah kondisinya saat dijenguk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam akun Instagramnya, ia menyebut telah menjalani operasi besar terkait cedera pada kaki kirinya yang dideritanya saat insiden terjun payung dalam penugasannya di militer pada tahun 1980-an.
"Saya sadar dan memahami bahwa tindakan medis yang saya jalani penuh dengan resiko bagi nyawa saya, saya jamin semua ini untuk Negara dan Bangsa," tulis Prabowo dalam postingan tersebut.
"Alhamdulillah, 1 minggu lalu tim dokter berhasil melakukan perawatan medis untuk memulihkan cedera yang saya alami. Insya Allah kedepannya saya akan lebih siap lagi mengabdi pada negara dan masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Kondisi kesehatan Prabowo juga dimuat oleh media asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP). Media itu mengatakan bahwa dari pengamatan kampanye dan pidato, sejumlah pengamat melihat Prabowo sedang mengalami penyakit yang serius.
SCMP mengutip analis politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati yang berbasis di Jakarta. Ia membeberkan bahwa masalah kesehatan Prabowo memang telah menjadi perhatian utama di kalangan politik dalam beberapa bulan terakhir.
"Namun di saat yang sama, ia mencoba menepis rumor tersebut dengan memamerkan aktivitas olahraganya seperti berenang dan menunggang kuda di akun media sosialnya," tambah Wasisto dalam artikel berjudul 'Is Prabowo Subianto Fit to Lead Indonesia? Surgery Sparks Health Speculation'.
Peneliti senior di Pusat Penelitian Indo-Pasifik di Universitas Murdoch di Perth, Ian Wilson, mengatakan sejumlah pihak khawatir bahwa desas-desus kesehatan Prabowo telah memunculkan kekhawatiran jika ia tidak mampu memimpin.
Diketahui, jika Prabowo tidak mampu atau tidak dapat menyelesaikan masa jabatan lima tahunnya, pasangannya, wakil presiden baru, Gibran Rakabuming Raka diharapkan akan menggantikannya. Gibran, 36 tahun, adalah putra tertua Presiden petahana Widodo dan saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Hal ini diperburuk oleh kurangnya pengalaman wakil presiden terpilih, yang secara otomatis akan menjadi presiden jika tidak ada Prabowo," tambahnya.
Sumber: tribunnews