Jokowi Tunda Berkantor di IKN, Air dan Listrik Belum Tersedia

Jokowi Tunda Berkantor di IKN, Air dan Listrik Belum Tersedia

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Jokowi Tunda Berkantor di IKN, Air dan Listrik Belum Tersedia

GELORA.CO -
Maksud Presiden Jokowi berkantor di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Juli 2024. Apa daya belum ada air bersih dan listrik. Naga-naganya rencana itu bakal molor, atau bahkan tak jadi.

Saat berada di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (8/7/2024), Jokowi ujug-ujug curhat soal belum tersedianya air bersih dan listrik di IKN. Pantas saja, Jokowi terlihat kurang gairah membicarakannya.

"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, ya pindah," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta ini, mengaku, selalu mendapatkan informasi terkait perkembangan pembangunan IKN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Hasilnya ya itu tadi, banyak yang belum siap. "Sudah (menerima laporan), tapi belum (siap infrastruktur air, listrik, sama tempatnya)," kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi sangat optimistis bahwa pembangunan IKN sudah sesuai rencana. Saat berkunjung ke IKN pada Juni 2024, dia menggebu-gebu ingin pindah ke IKN pada bulan ini. Entah kenapa, saat ini semuanya meleset.

Jokowi mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi sebagai pemasok air ke IKN, sudah diresmikan dan beroperasi. Kini tinggal urusan sambungan pompanya saja.

Dia meyakini, penyambungan pompa untuk mengalirkan air bersih dari Bendungan Sepaku rampung pada akhir Juni sehingga Juli bisa berkantor di IKN.

"Ini nunggu satu (hal), air. Airnya Juli. Airnya juga kemarin sudah kita resmikan dengan Bendungan Sepaku, tinggal ini menunggu pompa untuk menaikkan air kemudian dialirkan ke bangunan, rumah-rumah yang ada di ibu kota Nusantara," kata Jokowi di kawasan Istana Negara IKN, Rabu (5/6/2024).

Kalau tak ada aral, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terbang ke IKN pada 18 Juli ini. Dia akan mengecek kesiapan infrastruktur dasar di sana. Salah satunya ya itu tadi, masalah air bersih.

Basuki mengatakan, dalam menyiapkan infrastruktur tersebut pihaknya menemui kendala lantaran curah hujan tinggi tengah secara intensif terjadi. Akibatnya, proses distribusi air bersih sedikit mengalami perlambatan dari target awal commissioning Juni 2024.

"Kira-kira tanggal 18 Juli saya ke sana, mau mengecek air minum. Air minumnya kalau sudah bisa Insyaallah (Presiden bisa pindah). Karena hujan terus di sana, tiap hari kan saya monitor," terang Basuki.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita