GELORA.CO - Masjid Istiqlal baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Heboh! Kok bisa ada seminar yang mengundang tokoh Yahudi Amerika diadakan di tempat suci ini?
Berita ini langsung bikin geger warganet dan menimbulkan banyak pertanyaan.
Gimana ceritanya seminar ini bisa direncanakan di Istiqlal.
Dan apa kata pengelola masjid tentang kejadian ini?
Masjid Istiqlal membatalkan acara seminar yang mengundang pembicara tokoh Yahudi Ari Gordon pada Rabu, 17 Juli 2024.
Pembatalan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah.
"Acaranya sudah dibatalkan, alasannya saya kurang tahu. Barusan hanya itu jawaban dari panitianya," ujar Abu Hurairah.
Sementara itu, salah satu panitia acara tersebut, Gugun Gumilar, juga tidak memberikan penjelasan detail terkait pembatalan seminar.
"Dengan menyesal kami informasikan bahwa forum dengan Bapak Ari Gordon telah dibatalkan dan tidak akan berjalan sesuai jadwal. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menghargai pengertian Anda," jelas Gugun Gumilar, panitia seminar Voice of Istiqlal, melalui pesan singkat.
Seminar tersebut merupakan acara bentukan Voice of Istiqlal atau Voice yang bertajuk "Relations Among Abrahamic Religious Communities In History And Today."
Seminar ini awalnya dijadwalkan pada Rabu, 17 Juli 2024 pukul 15.30 WIB di perpustakaan Masjid Istiqlal dengan Ari Gordon sebagai narasumber.
Seminar tersebut disinyalir akan membahas hubungan agama Ibrahim dalam sejarah dan relevansinya di masa kini.
Ari Gordon adalah seorang tokoh Yahudi yang menjabat sebagai Direktur Hubungan Muslim-Yahudi di organisasi American Jewish Committee (AJC).
Melansir laman resminya, AJC merupakan sebuah organisasi advokasi global bagi orang-orang Yahudi di seluruh dunia yang secara tegas mendukung Israel.
Sebelumnya, salah satu komunitas agama Ibrahim, yaitu Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM), juga ramai dibicarakan publik.
Pasalnya, RAHIM merupakan organisasi yang mengundang tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) untuk berkunjung menemui Presiden Israel, Isaac Herzog.
RAHIM juga dituntut oleh PBNU karena melakukan pencatutan logo NU dalam laman web resminya tanpa sepengetahuan dan izin dari PBNU.
Pembatalan seminar di Masjid Istiqlal ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik mengenai alasan di balik keputusan tersebut.
Namun, hingga kini, belum ada penjelasan resmi yang lebih rinci dari pihak panitia maupun Masjid Istiqlal mengenai pembatalan tersebut.
Sumber: bacakoran