GELORA.CO - Pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah, Habib Bahar bin Smith menyebut bahwa judi online telah masuk ke semua lapisan, tidak hanya TNI, Polri, maupun anggota dewan, tapi juga sejumlah ulama. Siapa mereka?
Dikutip dari tayangan YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, awalnya Habib Bahar mengatakan, bahwa rakyat itu rusak karena, rusaknya para pejabat.
"Makanya dijelaskan kenapa kok wudu kepala dulu, kok bukan kaki dulu? Jadi kalau pemimpinnya rusak maka yang dipimpin pun akan rusak saudara-saudara," tuturnya dihadapan ribuan jamaah.
Karena itulah, Bahar lantas mengatakan, agar kalian para pemimpin sebaiknya berkaca, perbuatan dosa yang telah kalian lakukan.
Untuk kasus judi online, kata Habib Bahar, bahkan telah merasuk ke dalam tubuh TNI, Polri, anggota DPR dan bahkan tubuh-tubuh para ulama, tubuh para ustadz, tubuh para kiai, tubuh para habaib.
"Jadi yang kecanduan judi online itu bukan cuma umaronya (pemimpin) saja, ustadz-nya ada, kiainya ada, habibnya juga ada saudara-saudara," tuturnya.
"Kalau presiden saya nggak tahu, tapi kalau ada ustadz, ada kiai, habib yang main judi online itu saya tahu," sambungnya.
Pengasuh Ponpes Tajul Alawiyyin itu mengungkapkan, bahwa judi online ini bukan hanya musuh pemerintah.
"Kemarin-kemarin ke mana aja? FPI itu mereka tukang bubarkan judi, mereka tukang bubarkan tempat maksiat, tukang bubarkan khamer malah dibubarkan," tuturnya.
Habib Bahar menilai, sebenarnya gampang menangkap bandar judi.
"Menurut intel yang saya dapatkan, itu bandarnya ada servernya di Kamboja. Nah maka Indonesia harus jadi negara yang kuat kalau emang bandarnya di sana pemerintah harus bertidak tegas," katanya.
"Enggak ada urusan, mau bandarnya di mana kek, jangankan Kamboja, andaikan bandarnya di Amerika lawan, bumi hanguskan," sambungnya.
Terkait hal itu, Bahar pun kembali mengajak para pemuda-pemudi Indonesia agar melawan itu semua, apapun jenisnya mau judi online ataupun offline.
"Kami pemuda-pemudi Indonesia akan berada di barisan paling depan melawan judi online, melawan narkoba sampai titik darah penghabisan," tegasnya.
Sumber: viva